Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelemahan Dolar AS Dorong Stabilitas Harga Emas

Harga emas bergerak stabil setelah dolar Amerika Serikat mengalami sedikit pelemahan sebelum Kepala The Federal Reserve AS Jerome Powell mengeluarkan testimoni kongres pada Selasa (17/7) malam waktu setempat.
Harga emas/Reuters
Harga emas/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas bergerak stabil setelah dolar Amerika Serikat mengalami sedikit pelemahan sebelum Kepala The Federal Reserve AS Jerome Powell mengeluarkan testimoni kongres pada Selasa (17/7) malam waktu setempat.

Pada perdagangan Selasa (17/7), harga emas spot tercatat mengalami kenaikan 2,19 poin atau 0,18% menjadi US$1.243,11 per troy ounce dan turun 4,58% selama tahun berjalan. Sementara itu, harga emas Comex juga terangkat 3,40 poin atau 0,27% menjadi US$1.243,10 per troy ounce dan turun 5,06% secara year-to-date (ytd).

Pada hari yang sama, indeks dolar yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama mengalami pelemahan tipis 0,12 poin menjadi 94,39 pada pukul 14.00 WIB.

Kepala The Fed AS Jerome Powell diperkirakan memberikan pandangan optimistis terkait dengan data perkonomian AS pada Selasa (17/7) malam waktu setempat dengan pasar dan sejumlah kolega memproyeksikan ada lanjutan kenaikan suku bunga pada tahun ini di tengah kelanjutan ekspansi ekonomi AS.

Penyusutan kesenjangan antara imbal hasil obligasi treasury jangka panjang dan jangka pendek akan kembali memicu kenaikan suku bunga AS dari The Fed sekali lagi yang diperkirakan akan menimbulkan kerugian pada bank AS kerena kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Penjualan ritel AS mengalami kenaikan tajam pada Juni dengan pembelian barang rumah tangga dan kendaraan paling tinggi dibandingkan dengan pembelian barang konsumsi lainnya sehingga menambah ekspektasi akan penguatan pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II/2018.

Pada Senin (16/7), Presiden AS Donald Trump menampik pernyataan bahwa dirinya telah menuding pimpinan Rusia yang dianggap telah ikut campur dalam Pemilihan Umum AS pada 2016 lalu sehingga menimbulkan keraguan pada penemuan dari agen intelijen AS dan mendapat sejumlah kritikan dari masyarakat AS.

“Dalam beberapa kasus, AS akan mempertimbangkan untuk memberikan keringanan bagi sejumlah negara yang memerlukan waktu lebih untuk beralih dari impor minyak ke Iran untuk menghindari kekacauan pasar minyak global setelah menjatuhkan sanksi ke Teheran,” ujar Steven Mnuchin, Menteri Keuangan AS, dilansir dari Reuters, Selasa (17/7/2018).

Analis PT Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra menuturkan bahwa testimoni Powell berpotensi menekan harga emas jika menunjukkan keyakinan suku bunga akan dinaikkan dua kali lagi pada tahun ini.

“Jika mampu menembus level support pada US$1.236 per troy ounce, maka harga emas berpotensi turun ke area US$1.232 per troy ounce. Peluang penurunan lebih lanjut perlu penembusan konsisten di bawah level US$1.232 per troy ounce,” ujarnya, dikutip Bisnis dalam laporan resminya, Selasa (17/7).

Putu memproyeksikan bahwa resistan harga emas akan berada pada kisaran US$1.243 per troy ounce. Jika level tersebut terlampaui, maka harga emas berpeluang untuk naik ke US$1.246 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper