Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Dolar AS Naik Tipis Pascarilis Data Ekonomi China

Indeks dolar AS terpantau bergerak tipis pada perdagangan siang ini, Senin (16/7/2018), saat investor mencermati rilis data ekonomi China kuartal kedua yang menunjukkan perlambatan.
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks dolar AS terpantau bergerak tipis pada perdagangan siang ini, Senin (16/7/2018), saat investor mencermati rilis data ekonomi China kuartal kedua yang menunjukkan perlambatan.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang dunia naik tipis 0,03% atau 0,032 poin ke level 94,709 pada pukul 11.26 WIB.

Sebelumnya, indeks dolar dibuka naik 0,015 poin atau 0,02% di posisi 94,692, setelah berakhir di zona merah dengan turun 0,16% atau 0,150 poin di level 94,677 pada perdagangan Jumat (13/7).

Laporan Biro Statistik Nasional China (NBS) hari ini mengungkapkan, produk Domestik Bruto (PDB) China tumbuh 6,7% pada kuartal II/2018 dari tahun sebelumnya, lebih lambat dari raihan pada kuartal pertama yakni 6,8%.

Data ekonomi China pada kuartal kedua tersebut membebani pasar di seluruh Asia pagi ini, sekaligus menambah kekhawatiran investor tentang dampak perang perdagangan China-AS terhadap pertumbuhan ekonomi di China dan seluruh dunia.

Para pedagang selanjutnya menantikan rilis data penjualan ritel bulan Juni dari Amerika Serikat (AS). Ekonomi AS, yang berada pada rekor ekspansi terpanjang keduanya, sejauh ini belum terdampak dari perselisihan perdagangan dengan China.

"Dengan laporan keuangan emiten kuartal kedua sebagai potensi katalis kenaikan lainnya, kondisinya siap bagi sentimen yang saat ini sangat bearish untuk membaik,” ujar analis JPMorgan dalam risetnya, dikutip Reuters.

“Hal itu bisa memungkinkan reli yang berkelanjutan sampai kita mendekati putaran berikutnya dari eskalasi tensi perdagangan menjelang akhir Agustus.”

Konferensi Tingkat Tinggi antara Presiden AS Donald Trump dengan rekannya dari Rusia di Helsinki serta pertemuan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell dengan Kongres AS pekan ini juga menjadi agenda berikutnya yang dinantikan para investor.

Pada Jumat (13/7), dalam Laporan Kebijakan Moneter pertengahan tahun, The Fed kembali menyatakan kepada Kongres AS atas kemungkinan penaikan suku bunga bertahap lebih lanjut melihat pertumbuhan ekonomi yang solid.

Posisi indeks dolar AS                                                                        

16/7/2018

(Pk. 11.26 WIB)

94,709

(+0,03%)

13/7/2018

94,677

(-0,16%)

12/7/2018

94,827

(+0,11%)

11/7/2018

94,719

(+0,60%)

10/7/2018

94,158

(+0,09%)

 

 

 

 

 

 

 Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper