Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Melemah 38 Poin, Mata Uang Asia Terdampak Data Ekonomi China

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (16/7/2018) di Rp14.396 per dolar AS, melemah 38 poin atau 0,26% dari posisi Rp14.358 pada Jumat (13/7/2018).
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (16/7/2018) pada level Rp14.396 per dolar AS, melemah 38 poin atau 0,26% dari posisi Rp14.358 pada Jumat (13/7/2018).

Kurs jual ditetapkan Rp14.468 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.324 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp144.

Di pasar spot, nilai tukar rupiah terpantau melemah 38 poin atau 0,26% ke level Rp14.416 per dolar AS pada pukul 10.50 WIB.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah dibuka melemah 15 poin atau 0,10% di level Rp14.393 per dolar AS pada perdagangan pagi ini.

Padahal, performa mata uang Garuda mampu rebound mengakhiri pelemahan selama beberapa hari saat ditutup menguat 12 poin atau 0,08% di level 14.378 per dolar AS pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (13/7/2018).

Sepanjang perdagangan pagi ini, nilai tukar rupiah bergerak pada kisaran Rp14.392-Rp14.416. Adapun, mayoritas mata uang di Asia terpantau menguat tipis siang ini, dipimpin dolar Taiwan sebesar 0,11% dan peso Filipina dengan 0,9%. Selain rupiah, won Korea Selatan dan yen Jepang terpantau melemah sebesar 0,45% dan 0,08% masing-masing.

Dilansir dari Bloomberg, won melemah di tengah kekhawatiran bahwa perang dagang global akan merugikan ekonomi Korea Selatan. Mayoritas mata uang Asia lainnya diperdagangkan pada kisaran sempit. Bursa saham regional pun melemah menyusul rilis data yang menunjukkan pertumbuhan China melambat pada kuartal kedua.

Laporan Biro Statistik Nasional China (NBS) hari ini mengungkapkan, produk Domestik Bruto (PDB) China tumbuh 6,7% pada kuartal II/2018 dari tahun sebelumnya, lebih lambat dari raihan pada kuartal pertama yakni 6,8%.

“Mata uang Asia bergerak variatif dengan bias pelemahan mengingat momentum pertumbuhan China yang lebih lambat,” ujar Ken Cheung, senior Asian FX strategist di Mizuho Bank. “Sentimen secara keseluruhan tetap rentan dengan tensi perdagangan AS-China serta memberi tekanan terhadap prospek pertumbuhan Asia.”

Sementara itu, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama dunia terpantau naik 0,04% atau 0,039 poin ke level 94,716 pada pukul 11.00 WIB.

Sebelumnya, indeks dolar dibuka naik 0,015 poin atau 0,02% di posisi 94,692, setelah berakhir di zona merah dengan turun 0,16% atau 0,150 poin di level 94,677 pada perdagangan Jumat (13/7).

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

16 Juli

14.396

13 Juli

14.358

12 Juli

14.435

11 Juli

14.391

10 Juli

14.326

 

 

 

 

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper