Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Lesu Respons Data Ekonomi China, IHSG Fluktuatif Pada Awal Dagang

Mengawali perdagangan pekan ini, Senin (16/7/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif di rentang tipis.
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Mengawali perdagangan pekan ini, Senin (16/7/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif di rentang tipis.

IHSG dibuka di zona merah dengan turun 0,04% atau 1,16 poin di level 5.941,91 dan berbalik ke zona hijau dengan naik 0,10% atau 6,05 poin ke level 5.950,12 pada pukul 09.07 WIB.

Adapun pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (13/7), IHSG mampu melanjutkan relinya di hari kelima berturut-turut dengan berakhir menguat 0,61% atau 36,20 poin di level 5.944,07.

Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona hijau dengan support utama sektor tambang (+0,68%) dan pertanian (+0,45%). Adapun sektor aneka industri bergerak sendiri di zona merah dengan koreksi sebesar 1,01%.

Sebanyak 18 saham menguat, 7 saham melemah, dan 572 saham stagnan dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.

Reliance Sekuritas memprediksi IHSG masih dalam penguatan meskipun cenderung terbatas. 

Analis Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG bergerak terkonsolidasi mendekati resistance MA50 dan bearish trend line jangka menengah. Indikasi tertahan diakhir pekan cukup kuat dengan Indikator Stochastic yang berindikasi dead-cross pada level jenuh beli meskipun momentum RSI bergerak flat pada area moderate.

"Sehingga diperkirakan IHSG akan cenderung menguat terbatas menguji resistance bearish trend dan MA50 dengan rentang pergerakan 5.834-5.950," tulis risetnya.

Sementara itu, indeks Bisnis27 turun 0,13% atau 0,66 poin ke level 513,15 pada pukul 09.08 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,18% atau 0,93 poin di posisi 512,89.

Indeks saham lain di kawasan Asia Tenggara terpantau memerah pagi ini, dengan indeks FTSE Malay KLCI (-0,12%), indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,66%), dan indeks PSEi Filipina (-0,44%).

Secara keseluruhan bursa Asia bergerak negatif, mengabaikan penguatan pada bursa Wall Street, menyusul rilis data ekonomi China yang menunjukkan sedikit perlambatan. Berdasarkan data Reuters, indeks MSCI Asia Pacific, selain Jepang, turun 0,4%.

Pada perdagangan Jumat (13/7), indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,38% di level 25.019,41, Nasdaq Composite bertambah 0,03 percent di 7.825,98, dan indeks S&P 500 ditutup naik 0,11% di level 2.801,31.

Pertumbuhan ekonomi China seperti yang diperkirakan melambat pada kuartal kedua tahun ini, akibat upaya pemerintah untuk mengatasi risiko utang menghambat aktivitas. Sementara itu, memanasnya perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) mengancam kinerja ekspor.

Ekonomi tumbuh 6,7% pada kuartal kedua dari tahun sebelumnya, sedikit melambat dari kuartal pertama yang mencapai 6,8%, menurut Biro Statistik Nasional China hari ini.

Meskipun kekhawatiran tentang perang dagang AS-China menggerus daya tarik aset berisiko, tiadanya eskalasi retorika dari China atau AS selama beberapa hari terakhir membantu mendorong sentimen.

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan (pukul 09.08 WIB):

BBRI

+1,01%

UNVR

+0,85%

BBNI

+0,69%

BBCA

+0,11%

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:

TLKM

-1,24%

ASII

-1,47%

BMRI

-0,76%

ADRO

-1,61%

 

 

 

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper