Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Oso Sekuritas: IHSG Potensial Menguat di Level 5.908 - 5.993

Oso Sekuritas memprediksi IHSG berpotensi menguat dengan pergerakan di kisaran 5.908 - 5.993.
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Oso Sekuritas memprediksi IHSG berpotensi menguat dengan pergerakan di kisaran 5.908 - 5.993.

Tim analis Oso Sekuritas menyebutkan IHSG menguji resistance terdekat dengan indikator Stochastic berada di area oversold dan MACD histogram positif dengan volume kembali meningkat.

Pada perdagangan akhir pekan kemarin (13/07), IHSG berhasil kembali melanjutkan penguatan sebesar 0,61% ke level 5.944.74 Tujuh dari sepuluh indeks sektoral berakhir dalam zona hijau, dimana sektor Aneka Industri dan Keuangan memimpin penguatan masing-masing sebesar 1,40% dan 1,13%.

Adapun saham yang menjadi penggerak indeks diantaranya: ASII, HMSP, UNTR, BBNI, BBCA Penguatan pada indekS seiring dengan optimisme para pelaku pasar menantikan rilisnya data Neraca Perdagangan Indonesia bulan Juni 2018 pada (16/07) yang diperkirakan akan mengalami surplus.

Selain itu, adanya aksi beli (netbuy) yang dilakukan oleh investor asing selama empat hari berturut-turut juga berhasil membawa IHSG kembali mencatatkan reli selama satu pekan. Pelaku pasar asing membukukan aksi beli bersih (Netbuy) sebesar Rp 461,10 miliar.

Nilai tukar rupiah terapresiasi sebesar 0,08% ke level 14,378 Global Market Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup kompak di teritori positif pada perdagangan akhir pekan kemarin (13/07). Indeks Dow Jones berakhir menguat sebesar 0.38% ke level 25.019, S&P terapresiasi sebesar 0.11% ke level 2801 dan Nasdaq naik sebesar 0.03% ke level 7825.

Penguatan indeks inline dengan rilisnya laporan dari kongres federal reserve yang semakin optimis pada pertumbuhan ekonomi AS serta memperkuat ekspektasi akan suku bunga yang lebih tinggi. Sementara dari 11 indeks sektoral S&P, sektor industri dan pertambangan berhasil memimpin kenaikan seiring harga komoditas oil yang menguat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper