Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Menguat, Bursa Asia Lanjutkan Pemulihan

Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang naik 0,2% setelah menguat 0,6% pada hari Kamis. Indeks S&P/ASK Australia juga naik 0,2%, sementara indeks saham Jepang Nikkei 225 menguat 1,2%.
bursa asia
bursa asia

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia menguat pada perdagangan Jumat (13/7/2018) menyusul penguatan bursa saham Amerika Serikat semalam, karena kekhawatiran atas perang perdagangan AS-China sedikit mereda.

Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang naik 0,2% setelah menguat 0,6% pada hari Kamis. Indeks S&P/ASK Australia juga naik 0,2%, sementara indeks saham Jepang Nikkei 225 menguat 1,2%.

Saham di Asia telah pulih pada hari Kamis setelah anjlok pada sesi sebelumnya menyusul berita bahwa AS berencana untuk mengenakan 10% tarif impor pada tambahan barang asal China yang nilainya mencapai US$200 miliar.

AS mengenakan tarif impor sebesar 25% pada barang Cina senilai US$34 miliar pada tanggal 6 Juli, yang mendorong kebijakan balasan dari China.

Tetapi meski China telah berjanji untuk membalas dengan juga menerapkan tarif baru, kurangnya respon khusus sampai saat ini telah memicu reli pada bursa saham global.

Pada hari Kamis, Dow Jones Industrial Average naik 0,91% ke level 24.924,89, sedangkan indeks S&P 500 naik 0,87% ke 2.798,29 dan Nasdaq Composite menguat 1,39% ke 7.823,92.

"Beberapa telah menyarankan bahwa pemerintah China mengurangi retorika mereka dengan maksud untuk kembali ke meja perundingan, mungkin karena meningkatnya kekhawatiran tentang dampak ekonomi," tulis tim analis ANZ dalam catatan pada hari Jumat, seperti dikutip Reuters.

"Tetapi masih tidak jelas apakah itu benar-benar sebuah perubahan nada atau apakah berita AS menjadi kejutan bagi tim ekonomi China dan reaksi sedang dipersiapkan,” lanjut mereka.

Pada hari Kamis, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa AS dan China memiliki kesempatan untuk membuka kembali pembicaraan perdagangan, tetapi hanya jika Beijing bersedia melakukan upaya serius untuk membuat perubahan struktural.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper