Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen Positif Dalam Negeri Dukung IHSG Menguat Pada Sesi I

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (12/7/2018).
Pengunjung mengamati papan monitor yang menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/7/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung mengamati papan monitor yang menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/7/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (12/7/2018).

IHSG naik 0,36% atau 21,45 poin ke level 5.914,81 pada akhir sesi I, setelah sempat tergelincir ke zona merah saat dibuka turun 0,34% atau 20,31 poin di level 5.873,05.

Pada perdagangan Rabu (11/7), IHSG berakhir menguat 0,20% di level 5.893,36. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.873,05 – 5.931,52.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 216 saham menguat, 136 saham melemah, dan 242 saham stagnan dari 594 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG menetap di zona hijau dengan support utama sektor infrastruktur (+0,86%) dan pertanian (+0,75%). Adapun sektor konsumer sendirian menetap di zona merah dengan pelemahan 0,38%.

Kiwoom Sekuritas Indonesia menilai IHSG berpotensi melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini.

Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus mengatakan penguatan tersebut didukung sentimen positif dari dalam negeri.

Awal pekan ini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan adanya indikasi peningkatan optimisme konsumen pada kuartal II/2018. Hal ini ditunjukkan melalui Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) kuartal II/2018 yang sebesar 125,2, lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang berada di level 123,4.

Selain itu, kepercayaan dari investor asing yang kembali mencatatkan net buy juga menjadi sentimen positif baru. Rilis data laporan keuangan perusahaan juga turut berpengaruh.

Namun, laju indeks tentunya dapat tertahan. Hal ini disebabkan kelanjutan perang dagang AS-China yang semakin memanas, setelah pemerintah AS kembali mengeluarkan pernyataan untuk mengenakan tarif atas barang-barang tambahan dari China sebesar US$200 miliar. "Secara teknikal, kami memprediksi IHSG berpotensi menguat 5.845-5.920," paparnya dalam riset hari ini.

Bersama IHSG, indeks saham lain di Asia Tenggara juga menguat siang ini, dengan indeks FTSE Malay KLCI (+0,44%), FTSE Straits Times Singapura (+0,17%), indeks SE Thailand (+0,37%), dan indeks PSEi Filipina (+0,35%).

Di kawasan Asia lainnya, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing naik 0,55% dan 1,26%. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,62%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing menguat 2,28% dan 2,54%.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper