Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PG Rajawali I Tunda IPO Jadi 2019

PT PG Rajawali I menunda rencana aksi korporasi penawaran umum perdana saham dari 2018 menjadi 2019 di tengah masih berlangsungnya sejumlah persiapan yang dilakukan perseroan.
Pengunjung mengamati papan monitor yang menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/7/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung mengamati papan monitor yang menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/7/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com,JAKARTA — PT PG Rajawali I menunda rencana aksi korporasi penawaran umum perdana saham dari 2018 menjadi 2019 di tengah masih berlangsungnya sejumlah persiapan yang dilakukan perseroan.

Direktur Keuangan PG Rajawali I Sagita Hariyadin mengatakan akan menggunakan buku keuangan September 2018 atau Desember 2018. Dengan demikian, rencana penawaran umum perdana saham (IPO) diperkirakan akan terlaksana pada Maret 2019 atau Juni 2019.

Sagita mengatakan terdapat sejumlah alasan yang membuat anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) itu menunda pelaksanaan IPO. Pertama, perseroan tengah melakukan penyempurnaan persiapan.

Kedua, sambungnya, industri perkebunan umumnya baru memiliki buku keuangan yang baik pada kuartal III setiap tahunnya. Terakhir, pihaknya melakukan penyesuaian waktu sesuai dengan masukan yang diberikan oleh berbagai pihak.

“Saat ini sedang pengadaan konsultan legal dan keuangan,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (12/7/2018).

Dia mengatakan perseroan berencana melepas 30% lembar saham melalui IPO. Adapun, dana segar yang dihimpun akan digunakan sebagian untuk kebutuhan refinancing.

“Ada beberapa pengembangan usaha juga yang sedang kami jajaki, namun sampai saat ini proses negosiasinya masih mengalami beberapa kendala. Hal ini juga merupakan salah satu alasan kami memundurkan IPO,” paparnya.

Sebelumnya, PG Rajawali I telah mengemisi surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) dengan total jumlah pokok Rp500 miliar. Aksi korporasi tersebut dilaksanakan pada Mei 2018.

MTN PG Rajawali terbagi menjadi Seri A dan Seri B. Jumlah pokok tiap surat utang tersebut Rp250 miliar dan jatuh tempo pada 2021.

PT Pemeringkat Efek Indoensia (Pefindo) menyematkan peringkat A- untuk MTN PG Rajawali I. Hal tersebut sejalan dengan kemampuan perseroan untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper