Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sarana Multi Infrastruktur Tawarkan Green Bond Rp500 Miliar

PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menerbitkan obligasi berwawasan lingkungan alias green bond sebesar Rp500 miliar.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) berbincang dengan Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur Tbk (SMI) Emma Sri Martini di sela-sela sewindu PT SMI- Hari Bakti untuk Negeri di Jakarta, Rabu (22/3)./JIBI-Dedi Gunawan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) berbincang dengan Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur Tbk (SMI) Emma Sri Martini di sela-sela sewindu PT SMI- Hari Bakti untuk Negeri di Jakarta, Rabu (22/3)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menerbitkan obligasi berwawasan lingkungan alias green bond sebesar Rp500 miliar.

Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Emma Sri Martini mengatakan bahwa obligasi tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) green bond dengan jumlah Rp3 triliun.

Adapun, obligasi dengan nama Obligasi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan (Green Bond) Berkelanjutan I SMI Tahap I Tahun 2018 tersebut terdiri dari dua seri, yakni seri A dan seri B. Obligasi tersebut mendapatkan peringkat idAAA dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Berdasarkan data Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI), seri A memiliki nilai pokok sebesar Rp131,5 miliar dengan tingkat bunga tetap 7,55% per tahun. Seri tersebut bertenor 3 tahun dan akan jatuh tempo pada 6 Juli 2021.

Sementara itu, seri B memiliki nilai pokok sebesar Rp223,5 miliar dengan tingkat bunga tetap 7,80% per tahun. Seri tersebut bertenor 5 tahun dan akan jatuh tempo pada 6 Juli 2023.

Dengan demikian, total green bond yang diemisi senilai Rp355 miliar. Namun, Emma mengatakan bahwa selama masa penawaran terdapat kelebihan permintaan dari investor sebesar Rp145 miliar.

“Animo investor sangat baik dan memenuhi target yang diharapkan. Namun, dengan pertimbangan size, timing, dan underlying asset maka untuk tahap awal perseroan menerbitkan Rp500 miliar,” katanya, Selasa (10/7/2018).

Berdasarkan catatan Bisnis, sebelumnya perseroan menargetkan nilai emisi green bond tahap pertama senilai Rp1 triliun. Direktur Operasional dan Keuangan SMI Agresius R. Kadiaman menjelaskan bahwa ada tiga alasan mengapa green bond tersebut melenceng dari target. Pertama, di Indonesia, green bond masih kalah populer dibandingkan obligasi konvensional.

Kedua, belum ada insentif bagi investor yang membeli green bond dan belum adanya portfolio khusus green bond di sisi investor. Ketiga, kondisi suku bunga yang diperkirakan masih akan naik sehingga para investor hanya membeli secukupnya. Di sisi lain, green bond SMI merupakan yang pertama di Indonesia sehingga pasar belum bisa menyerap dengan baik.

Selain itu, Emma menambahkan bahwa tidak sedikit investor yang meminta imbal hasil lebih tinggi di luar ekspektasi perseroan. "Ada beberapa investor yang minta imbal hasilnya tinggi di luar ekspektasi kami. Kalau imbal hasil terlalu tinggi dan tidak sejalan dengan dukungan terhadap proyek hijau. Kami menyeimbangkan imbal hasil dengan dukungan dana untuk proyek berwawasan lingkungan," jelasnya.

Selain Green Bond, PT SMI juga menerbitkan PUB sukuk senilai Rp3 triliun, dengan nilai penerbitan sebesar Rp1 triliun pada Tahap I Tahun 2018 ini. Hal ini juga menjadi salah satu komitmen PT SMI untuk mendorong masuknya pelaku pasar syariah dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Adapun, underlying asset untuk sukuk SMI ada dua, yakni pembiayaan syariah untuk proyek-proyek PT PLN (Persero), dan pembiayaan syariah untuk anak usaha PT INKA yakni PT Inka Multi Solusion (IMS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper