Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Berbalik Menguat, Ini Sentimen Penggeraknya

IHSG ditutup menguat 0,20% atau 11,60 poin ke level 5.893,36, setelah di dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,66% atau 38,77 poin ke level 5.842,99 pagi tadi.
Pengunjung mengamati papan monitor yang menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/7/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung mengamati papan monitor yang menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/7/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup berbalik menguat dan melanjutkan penguatan pada hari ketiga berturut-turut pada perdagangan hari Rabu (11/7/2018).

IHSG ditutup menguat 0,20% atau 11,60 poin ke level 5.893,36, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,66% atau 38,77 poin ke level 5.842,99 pada Rabu pagi.

IHSG melanjutkan penguatan setelah pada perdagangan Selasa (10/7/2018), ditutup menguat 1,28% atau 74,38 poin ke level 5.881,76.

IHSG menguat meskipun sempat tertekan di zona merah sepanjang perdagangan hari ini. Indeks bergerak pada kisaran level 5.822,75 – 5.897,96. Sebanyak 184 saham menguat, 200 saham melemah, dan 209 saham stagnan dari 593 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berdasarkan data Bloomberg, empat dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau dengan dorongan utama dari sektor aneka industri yang menguat 3,45%, sedangkan sektor infrastruktur stagnan.

Adapun empat sektor lainnya melemah dan menjadi penekan IHSG pada perdagangan hari ini, didorong sektor perdagangan yang turun 0,36%.

Vice President of Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan penguatan IHSG hari ini terjadi karena indeks masih dalam masa konsolidasi, terlebih capital inflow mulai terlihat.

“Selain itu, sebenarnya sisi fundamental masih cukup kuat. Jadi sebenearnya kita ‘fine-fine saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, ekonomi masih berjalan normal,” ungkap William kepada Bisnis.com.

Mengenai eskalasi perang perdagangan AS-China, William mengatakan sebetulnya hal tersebut tidak berpengaruh secara langsung terhadap pasar modal Indonesia, Indonesia justru dapat mengambil peluang dari perang perdagangan tersebut.

Berdasarkan data yang dirilis Senin (9/7) lalu, indeks kepercayaan konsumen Indonesia naik ke level 128,1 pada bulan Juni 2018, dari posisi 125,1 pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, berdasarkan data Bank Indonesia yang dirilis hari ini, data penjualan ritel pada bulan Mei tumbuh sebesar 8,3% dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya. Angka ini juga lebih besar dari bulan April yang mencatat pertumbuhan 4,1 (yoy).

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis 27 ditutup menguat0,24% atau 1,23 poin ke level 508,64, setelah dibuka melemah 0,98% atau 4,96 poin ke level 502,46.

 

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

ASII

+4,33

BBCA

+1,94

INKP

+4,39

UNVR

+0,85

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

BBRI

-1,97

BMRI

-1,55

BBNI

-1,71

UNTR

-1,81

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper