Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG & Rupiah Terseret Isu Perang Dagang AS-China

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap terkoreksi di zona merah hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (11/7/2018), di tengah pelemahan bursa saham Asia.
Mahasiswa berjalan di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Mahasiswa berjalan di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap terkoreksi di zona merah hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (11/7/2018), di tengah pelemahan bursa saham Asia.

IHSG turun 0,32% atau 19,11 poin ke level 5.862,65 pada akhir sesi I, setelah dibuka dengan pelemahan 0,66% atau 38,77 poin di level 5.842,99.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 158 saham menguat, 198 saham melemah, dan 237 saham stagnan dari 593 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Empat dari sembilan indeks sektoral IHSG menetap di zona merah dengan tekanan utama sektor konsumer (-0,98%) dan finansial (-0,77%). Adapun sektor tambang yang menguat 1,84% memimpin kenaikan di antara lima sektor lainnya sekaligus membatasi koreksi IHSG siang ini.

Pada perdagangan Selasa (10/7), IHSG berakhir menguat 1,28% atau 74,38 poin di level 5.881,76. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.822,75 – 5.871,80.

Bersama IHSG, pergerakan mayoritas indeks saham di Asia Tenggara juga terkoreksi, dengan indeks FTSE Malay KLCI (-0,09%), FTSE Straits Times Singapura (-0,87%), dan indeks SE Thailand (-0,45%). Di sisi lain, indeks PSEi Filipina mampu bergerak di zona hijau dengan kenaikan 0,63% pada pukul 12.18 WIB.

Bursa saham di kawasan Asia lainnya juga memerah, dengan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing turun 0,82% dan 1,11%, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,52%.

Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing merosot 1,92% dan 1,99%. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong melemah 1,56%.

Dilansir dari Reuters, aksi jual di pasar saham China menggoyahkan bursa saham di Asia pada perdagangan hari ini, menyusul ancaman pengenaan tarif oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap barang-barang impor tambahan senilai US$200 miliar asal China.

Hal ini mendorong dua negara berkekuatan ekonomi terbesar di dunia tersebut semakin mendekati perang perdagangan berskala penuh.

“Melihat eskalasi friksi perdagangan global dan meningkatnya proteksionisme perdagangan yang tampak belum berakhir, perang dagang global telah menjadi salah satu risiko penurunan utama terhadap pertumbuhan global dan perdagangan pada paruh kedua tahun 2018 dan untuk 2019,” jelas Rajiv Biswas, kepala ekonomi Asia Pacific di IHS Markit dalam risetnya, seperti dikutip Bloomberg.

Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah lanjut melemah 26 poin atau 0,18% ke level Rp14.393 per dolar AS siang ini. Mata uang Garuda, beserta mata uang lainnya di Asia, ikut terbebani tensi dagang yang memburuk antara AS dan China.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper