Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Topix & Nikkei Kompak Menguat, Ditopang Saham Konstruksi dan Teknik

Bursa saham Jepang ditutup menguat pada perdagangan Senin (9/7/2018), menyusul kenaikan bursa Amerika Serikat pada Jumat pada hari pertama perdagangan penuh sejak tarif impor AS pada produk China mulai berlaku.
Bursa Jepang/Reuters
Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup menguat pada perdagangan Senin (9/7/2018), menyusul kenaikan bursa Amerika Serikat pada Jumat pada hari pertama perdagangan penuh sejak tarif impor AS pada produk China mulai berlaku.

Indeks Topix ditutup menguat 1,2% ke level 1.711,79, sedangkan indeks Nikkei 225 juga ditutup menguat 1,2% ke posisi 22.052,18.

Dilansir Bloomberg, emiten elektronik dan telekomunikasi menjadi pendorong terbesar untuk indeks Topix, dengan saham Sony Corp menguat 4,4%, sedangkan Fujitsu naik 5%.

Saham konstruksi dan teknik juga menguat setelah hujan deras menyapu Jepang barat, menyebabkan banjir dan longsor yang menewaskan lebih dari 100 orang, menghentikan aktivitas di pabrik, dan merusak properti serta infrastruktur.

Bursa Jepang melanjutkan penguatan di Jumat pekan lalu bahkan ketika perang dagang antara dua negara ekonomi terbesar dunia dimulai. Bursa saham AS juga menunjukkan ketahanan yang serupa.

Tarif impor AS yang ditetapkan Presiden Donald Trump sebesar 25% atas barang-barang asal China senilai US$34 miliar mulai berlaku Jumat. China membalas dengan mengenakan tarif impor asal AS,m termasuk kacang kedelai dan mobil.

"Rasa lega menyebar sejak tarif diterapkan, karena hal-hal tidak sekacau seperti yang dipikirkan sejumlah orang," kata Tetsuo Seshimo, manajer portofolio di Saison Asset Management Co, seperti dikutip Bloomberg.

“Data pekerjaan tidak buruk meskipun mereka juga tidak terlalu bagus,” lanjutnya.

Diketahui, perekonomian AS menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dari yang diharapkan pada bulan Juni, tetapi kenaikan upah tetap menunjukkan tekanan pada inflasi moderat, yang mana menuntun Federal Reserve ke jalur kenaikan suku bunga secara bertahap tahun ini.

Data menunjukkan rata-rata penghasilan per jam di AS naik lima sen, atau 0,2% pada Juni setelah naik 0,3% pada Mei. Hal ini menunjukkan tekanan inflasi moderat yang merusak ekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebanyak total empat kali pada 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper