Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Diperkirakan Menguat

Bursa saham Asia diperkirakan akan rebound pada perdagangan hari ini, Senin (9/7/2018) menyusul data tenaga kerja Amerika Serikat yang positif.
Bursa Asia MSCI/Reuters
Bursa Asia MSCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia diperkirakan akan rebound pada perdagangan hari ini, Senin (9/7/2018) menyusul data tenaga kerja Amerika Serikat yang positif.

Dilansir Reuters, AS menciptakan lebih banyak pekerjaan dari yang diperkirakan pada bulan Juni, tetapi kenaikan upah yang stabil menunjukkan tekanan inflasi moderat yang harus membuat Federal Reserve tetap pada rencana kenaikan suku bunga secara bertahap tahun ini.

Berdasarkan data Departemen Tenaga kerja AS, nonfarm payrolls naik 213.000 pekerjaan bulan lalu, karena para produsen meningkatkan perekrutan. Angka tenaga kerja naik 37.000 lebih pada bulan April dan Mei daripada yang dilaporkan sebelumnya.

"Kombinasi meningkatnya tenaga kerja dan peningkatan partisipasi angkatan kerja menunjukkan kondisi pasar kerja yang sehat tetapi tidak mengetat pada bulan Juni, sesuatu yang akan memungkinkan Fed untuk terus menaikkan suku pada laju bertahap," kata Kevin Cummins, ekonom senior AS di RBS, seperti dikutip reuters.

Indeks MSCI Asia Pasifik Pacific luar Jepang diperkirakan bergerak menguat pada perdagangan hari ini setelah kenaikan 0,7% pada hari Jumat ketika tarif AS pada barang impor asal China mulai diberlakukan.

"Meski ada kekhawatiran ketegangan perdagangan di masa depan, data yang masuk menunjukkan ekonomi AS melonjak, pasar tenaga kerja yang sehat, dan beberapa rebound di Eropa dan Jepang," kata ekonom Barclays, Michael Gapen.

"Untuk saat ini, kebijakan dan kondisi keuangan secara keseluruhan masih mendukung pertumbuhan dan investasi. Pelambatan China yang lebih tajam dari perkiraan dari krisis kredit domestik serta ketegangan perdagangan eksternal dapat menjadi risiko utama bagi pertumbuhan global," lanjutnya.

Fokus pasar pekan ini berkisar pada data ekonomi China untuk bulan Juni, yang mencakup inflasi, pinjaman baru dan perdagangan internasional. AS juga merilis angka inflasi sementara Bank of Canada diperkirakan menaikkan suku bunga pada hari Rabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper