Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Oso Sekuritas: Pola Gerak IHSG Diproyeksi Menguat

Oso Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak menguat pascaditutup melemah dalam perdagangan akhir pekan kemarin.
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com,  JAKARTA -  Oso Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak menguat pascaditutup melemah dalam perdagangan akhir pekan kemarin. 

Tim analis Oso Sekuritas menyebutkan IHSG ditutup dengan
candle bearish dengan indikator Stochastic cenderung bullish dan MACD histogram bergerak ke arah positif dengan volume turun.

"Kami perkirakan IHSG bergerak menguat dengan pergerakan di kisaran 5.667 -5.764," tulis riset mereka. 

Pada perdagangan kemarin (06/07), IHSG ditutup melemah 0,77% ke level 5.694,91. Enam dari sepuluh indeks sektoral berakhir dalam zona merah, dimana sektor Keuangan dan Barang Konsumsi memimpin pelemahan masing-masing sebesar 1,70% dan 1,42%.

Adapun saham yang menjadi pemberat indeks diantaranya: BMRI, BBRI, BBNI, TKIM, BBTN

Penurunan yang terjadi pada indeks dikarenakan adanya kekhawatiran para pelaku pasar terhadap rilisnya data Cadangan Devisa bulan Juni 2018 turun dari posisi cadangan devisa bulan Mei 2018 sebesar US$ 122,9 miliar.

Pelaku pasar asing membukukan aksi jual bersih (Netsell) Sebesar Rp387,96 miliar. Nilai tukar rupiah terapresiasi sebesar 0.13% ke level 14.375.

Sementara itu, indeks utama bursa AS kompak ditutup dalam teritori positif pada perdagangan akhir pekan kemarin (06/07). Indeks Dow Jones berakhir menguat sebesar 0.41% ke level 24.456, S&P terapresiasi 0.85% ke level 2759 dan Nasdaq naik sebesar 1.34% ke level 7688.

Penguatan indeks terjadi pasca rilisnya data ekonomi yang menunjukkan adanya pertumbuhan, dimana data Manufacturing payrolls bulan Juni meningkat menjadi 36 ribu dari sebelumnya sebesar 19 ribu, adapun neraca perdagangan AS mengalami penurunan defisit menjadi USD -43.1miliar dari sebelumnya sebesar USD -46.1 miliar.

Adapun nilai ekspor AS mengalami peningkatan yang cukup baik menjadi USD 258.38 miliar dari sebelumnya sebesar USD 257.32 miliar.

Masih cukup kuatnya kondisi ekonomi AS direspon positif oleh pelaku pasar pada perdagangan akhir pekan kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper