Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Kuartal Kedua Samsung di Bawah Perkiraan

Salah satu produsen smartphone terbesar di dunia itu mencatat pendapatan operasional naik menjadi 14,8 triliun won (US$13,2 miliar) dalam kuartal II/2018, menurut laporan kinerja awal yang dirilis Jumat (6/7/2018).
Samsung/Reuters
Samsung/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan smartphone global yang mulai menurun menekan kinerja Samsung Electronics Co, yang membukukan laba di bawah perkiraan.

Salah satu produsen smartphone terbesar di dunia itu mencatat pendapatan operasional naik menjadi 14,8 triliun won (US$13,2 miliar) dalam kuartal II/2018, menurut laporan kinerja awal yang dirilis Jumat (6/7/2018).

Angka pendapatan tersebut berada di bawa estimasi rata-rata analis yang dihimpun oleh Bloomberg yang memperkirakan 15,3 triliun won.

Penjualan smartphone mulai mereda tahun lalu setelah satu dekade pertumbuhan yang kuat, namun Samsung telah berhasil mengatasi perlambatan, berkat permintaan komponen memori.

Meskipun produsen chip terbesar di dunia ini mendominasi baik di pasar DRAM dan NAND, perusahaan telah berjuang dengan penjualan smartphone Galaxy S9 yang lebih rendah dari perkiraan. Seri Galaxy S9 ini diluncurkan pada kuartal pertama tahun ini.

Penjualan layar OLED ke Apple Inc. juga lebih lemah dari yang diperkirakan, sementara pertumbuhan harga semikonduktor telah melambat.

"Meskipun penjualan chip terus meningkat, smartphone tidak terlihat bagus. Sementara chip dan ponsel menekan laba, won yang melemah dapat mendukung Samsung di semester kedua," ungkap Jung Sang-jin, fund manager di Korea Investment Management, seperti dikutip Bloomberg.

Penjualan pada kuartal kedua turun menjadi 58 triliun won, lebih rendah dari proyeksi rata-rata Bloomberg sebesar 60,8 triliun won. Samsung tidak akan memberikan data laba bersih atau kinerja divisi hingga merilis laporan keuangan final bulan ini.

Saham Samsung jatuh 2% dalam perdagangan pagi di indeks Kospi. Saham telah menurun lebih dari 11% tahun ini setelah diperdagangkan mendekati rekor tertinggi pada tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper