Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar Terkoreksi, Rupiah Bertahan di Level Rp14.300

Nilai tukar rupiah tetap melemah pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Selasa (3/7/2018), meskipun pada saat yang sama indeks dolar AS terkoreksi.
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah tetap melemah pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Selasa (3/7/2018), meskipun pada saat yang sama indeks dolar AS terkoreksi.

Rupiah ditutup melemah 7 poin atau 0,05% di level Rp14.397 per dolar AS, kisaran level terlemah sejak Oktober 2015. Pada perdagangan Senin (2/7), rupiah berakhir melemah 0,42% atau 60 poin di posisi 14.390.

Nilai tukar rupiah terus melemah bahkan sempat kembali menembus level Rp14.400 hari ini. Seakan tidak ingin menyerah, pergerakannya mampu menguat dan tetap berakhir di kisaran level Rp14.300. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada level Rp14.397 – Rp14.453 per dolar AS.

Performa mata uang Garuda kembali melemah hari ini. Padahal, pada perdagangan Jumat (29/6), rupiah mampu rebound dan berakhir menguat 64 poin atau 0,44% di posisi Rp14.330, setelah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps menjadi 5,25%.

Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berakhir pada 29 Juni 2018, BI menaikkan 7-Day Reverse Repo Rate (7-DRRR) menjadi 5,25%. Langkah tersebut adalah ketiga kalinya bagi BI menaikkan suku bunga acuan sepanjang tahun ini demi stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

“Bank Indonesia mungkin perlu menaikkan tingkat suku bunga acuannya lebih lanjut sebesar 25 basis poin tahun ini jika volatilitas yang dipicu perang dagang berlanjut,” ujar Hasan Ukim, Presiden Direktur Citigroup Sekuritas Indonesia,

“Akan tetapi, Bank Indonesia dapat mengambil jeda menaikkan suku bunga apabila perang dagang berhenti,” tambahnya, seperti dikutip Bloomberg.

Di sisi lain, mata uang di Asia terpantau bergerak variatif petang ini. Ringgit Malaysia yang melemah 0,26% memimpin pelemahan di antara sejumlah mata uang Asia, sedangkan penguatan beberapa mata uang lainnya dipimpin yuan offshore China sebesar 0,39%.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau melemah 0,21% atau 0,202 poin ke level 94,669 pada pukul 17.38 WIB.

Pergerakan indeks dibuka turun tipis 0,03% di level 94,844 pagi tadi, setelah berakhir menguat 0,42% atau 0,401 poin di posisi 94,871 pada perdagangan Senin (2/7).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper