Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekhawatiran Isu Perang Dagang Terus Bebani Pasar Saham Jepang

Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang melanjutkan pelemahannya pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Selasa (3/7/2018).
Bursa Jepang/Bloomberg
Bursa Jepang/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang melanjutkan pelemahannya pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Selasa (3/7/2018).

Indeks Topix sempat rebound saat dibuka di zona hijau dengan kenaikan 2,49 poin atau 0,15% di level 1.692,80, namun berakhir turun 2,49 poin atau 0,15% di level 1.692,80.

Pada perdagangan Senin (2/7), Topix ditutup melemah 2,06% di posisi 1.695,29. Dari 2.082 saham pada indeks Topix, 478 saham di antaranya menguat, 1.535 saham melemah, dan 69 saham stagnan.

Saham Canon Inc. dan NTT DOCOMO Inc. yang masing-masing turun 2,01% dan 1,45% menjadi penekan utama terhadap koreksi Topix pada akhir perdagangan hari ini.

Sejalan dengan Topix, indeks Nikkei 225 berakhir turun 0,12% atau 26,39 poin di level 21.785,54, setelah sempat rebound saat dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,35% di posisi 21.889,06. Pada perdagangan Senin (2/7), Nikkei 225 berakhir melemah 2,21% di posisi 21.811,93.

Sebanyak 81 saham menguat, 138 saham melemah, dan 6 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei. Saham Yamaha Corp. yang anjlok 3,41% menjadi penekan utama terhadap pelemahan Nikkei pada akhir perdagangan hari ini, diikuti saham Konami Holdings Corp. yang melemah 3,33%.

Sementara itu, nilai tukar yen terpantau melemah 0,12% atau 0,13 poin ke posisi 111,02 per dolar AS pada pukul 13.56 WIB, setelah berakhir melemah 0,13% atau 0,14 poin di level 110,89 pada perdagangan Senin (2/7).

Dilansir dari Bloomberg, bursa saham Jepang melemah, dengan Topix ditutup di level terendahnya sejak Maret, saat kekhawatiran atas isu perang dagang menutupi data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang solid.

Bursa saham Jepang meluncur untuk hari kedua bahkan setelah bursa saham AS mampu menguat di New York, ditopang data yang menunjukkan ekspansi manufaktur lebih dari perkiraan.

Di sisi lain, mulai Jumat ini (6/7/2018), AS dan China akan mulai saling memberlakukan tarif lebih tinggi untuk ratusan jenis produk impor, sekaligus menandai eskalasi konflik yang besar.

“Investor tetap berhati-hati atas isu-isu perdagangan, jadi mereka menunggu. Masalah perdagangan akan berlanjut untuk Jepang dan Eropa bahkan setelah penerapan tarif terhadap China seperti yang direncanakan mulai pekan ini,” ucap Kazuhiro Takahashi, pakar strategi ekuitas di Daiwa Securities.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper