Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok China Naik, Harga Karet Melorot Lebih dari 1%

Harga karet melorot lebih dari 1% pada akhir perdagangan hari ini, Senin (2/7/2018).
Petani menoreh pohon karet di kawasan perkebunan kebun karet Jawi jawi, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu (5/7)./ANTARA-Abriawan Abhe
Petani menoreh pohon karet di kawasan perkebunan kebun karet Jawi jawi, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu (5/7)./ANTARA-Abriawan Abhe

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet melorot lebih dari 1% pada akhir perdagangan hari ini, Senin (2/7/2018).

Harga karet untuk pengiriman Desember 2018, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup melorot 1,42% atau 2,50 poin di posisi 173,80 yen per kilogram (kg).

Padahal harga karet sempat melanjutkan penguatannya saat dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,11% atau 0,20 poin di posisi 176,50, setelah berakhir menguat 0,63% atau 1,10 poin di level 176,30 pada perdagangan Jumat (29/6).

Menurut Masayo Kondo, pimpinan perusahaan riset Commodity Intelligence, bursa karet tertekan jumlah stok di China yang terus berekspansi.

Jumlah cadangan karet yang dimonitor Shanghai exchange tercatat naik 1,3% menjadi 505.069 ton pekan lalu, kenaikan pekan kesembilan berturut-turut.

“Data manufaktur yang lesu juga menambah kekhawatiran bahwa perlambatan pada ekonomi China dapat membatasi permintaan untuk karet,” tambah Kondo, seperti dikutip Bloomberg.

Biro Statistik China (NBS) mencatat Indeks Pembelian Manajer (Purchasing Managers’ Index/PMI) China melambat ke 51,5 pada Juni, di bawah perkiraan analis di level 51,6, dan raihan 51,9 pada Mei.

Hasil tersebut sejalan dengan data baru-baru ini (pertumbuhan kredit, investasi, dan penjualan ritel) yang menunjukkan perlambatan ekonomi China, seiring dengan para pembuat kebijakan mengelola risiko utang dan memanasnya hubungan dagang dengan AS.

Adapun data indeks permintaan ekspor China juga berkontraksi untuk pertama kalinya sejak Februari 2018, turun 0,03% menjadi 49,8 dari bulan sebelumnya.

“Permintaan domestik melemah dan permintaan eksternal menghadapi tekanan dari eskalasi perselisihan dagang antara China dan Amerika Serikat,” kata Wen Bin, Ekonom Senior di Minsheng Bank, Beijing, seperti dikutip Reuters.

Sejalan dengan karet, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2018 terpantau melemah 0,93% atau 0,69 poin ke posisi US$73,46 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 13.46 WIB.

Turut membebani karet, nilai tukar yen terpantau menguat 0,05% atau 0,06 poin ke posisi 110,69 per dolar AS pada pukul 13.56 WIB, setelah berakhir melemah 0,24% atau 0,26 poin di level 110,75 pada perdagangan Jumat (29/6).

Seperti diketahui, penguatan nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya, permintaan akan komoditas ini berpotensi menurun.

Pergerakan Harga Karet Kontrak Desember 2018 di Tocom

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

2/7/2018

173,80

-1,42%

29/6/2018

176,30

+0,63%

28/6/2018

175,20

+0,81%

27/6/2018

173,80

+0,75%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper