Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Tokyo Tertekan oleh Hasil Pilpres Meksiko & Ekonomi Global

Pergerakan indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang kompak berakhir melemah lebih dari 2% pada perdagangan hari ini, Senin (2/7/2018).
Bursa Topix Jepang/Reuters
Bursa Topix Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang kompak berakhir melemah lebih dari 2% pada perdagangan hari ini, Senin (2/7/2018).

Indeks Topix dibuka turun 5,34 poin atau 0,31% di level 1.725,55 dan berakhir anjlok 35,60 poin atau 2,06% di level 1.695,29. Pada perdagangan Jumat (29/6), Topix ditutup dengan kenaikan 0,23% di posisi 1.730,89.

Dari 2.082 saham pada indeks Topix, 130 saham di antaranya menguat, 1.924 saham melemah, dan 28 saham stagnan.

Saham Toyota Motor Corp. dan Shiseido Co. Ltd. yang masing-masing turun 1,42% dan 6,29% menjadi penekan utama terhadap pelemahan Topix pada akhir perdagangan hari ini.

Sejalan dengan Topix, indeks Nikkei 225 berakhir anjlok 2,21% atau 492,58 poin di level 21.811,93, setelah dibuka dengan pelemahan 0,32% di posisi 22.233,80. Pada perdagangan Jumat (29/6), Nikkei 225 berakhir naik 0,15% di posisi 22.304,51.

Sebanyak 11 saham menguat, 213 saham melemah, dan 1 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei. Saham Fast Retailing Co. Ltd. yang melemah 2,87% menjadi penekan utama terhadap pelemahan Nikkei pada akhir perdagangan hari ini, diikuti saham Shiseido Co. Ltd. yang anjlok 6,29%.

Sementara itu, nilai tukar yen terpantau menguat 0,05% atau 0,06 poin ke posisi 110,69 per dolar AS pada pukul 13.56 WIB, setelah berakhir melemah 0,24% atau 0,26 poin di level 110,75 pada perdagangan Jumat (29/6).

Bursa saham Jepang mencatat penurunan terbesar dalam lebih dari tiga bulan saat hasil pemilu di Meksiko memperdalam kekhawatiran atas perang dagang global yang mengancam untuk memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Andres Manuel Lopez Obrador memenangkan Pilpres Meksiko yang digelar Minggu (1/7/2018), berdasarkan hasil exit poll.

Jika exit poll sesuai dengan hasil perhitungan resmi, maka Lopez Obrador akan menjadi Presiden Meksiko pertama dari sayap kiri selama beberapa dekade terakhir.

Sebelumnya, pada Sabtu (30/6/2018), indeks manufaktur resmi China dilaporkan turun lebih dari ekspektasi pada Juni, tepat saat negeri Tirai Bambu dan Amerika Serikat bersiap mulai saling memberlakukan tarif yang lebih tinggi terhadap produk masing-masing negara pada 6 Juli.

“Kemenangan kelompok sayap kiri di Meksiko menimbulkan risiko bahwa Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara akan berantakan,” kata Tomomi Yamashita, senior fund manager di Shinkin Asset Management Co., seperti dikutip Bloomberg.

“[Selain itu], kekhawatiran atas gesekan perdagangan global berkembang menjadi kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi global yang lebih lambat, sehingga menempatkan tekanan jual pada pasar saham.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper