Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Indeks Bisnis-27 Terkoreksi pada Semester I/2018

Penguatan Indeks Bisnis-27 sebesar 15,86 poin ke level 497 pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu belum mampu mengompensasi koreksi secara year to date yang mencapai 13,83%, akibat downtrend pasar modal pasca-kenaikan suku bunga The Fed.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Dealing Room Bank Permata, Jakarta, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Dealing Room Bank Permata, Jakarta, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Penguatan Indeks Bisnis-27 sebesar 15,86 poin ke level 497 pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu belum mampu mengompensasi koreksi secara year to date yang mencapai 13,83%, akibat downtrend pasar modal pasca-kenaikan suku bunga The Fed.

Kondisi serupa terjadi pada IHSG yang juga ditutup menguat 131 poin ke level 5.799 pada penutupan perdagangan akhir semester I/2018 dengan koreksi sepanjang 2018 sebesar 8,75% (ytd).

Analis Bisnis Indonesia Resources Center (BIRC) Anidatul Masruroh mengatakan rontoknya kinerja indeks secara ytd disebabkan oleh downtrend pasar modal pasca-kenaikan suku bunga The Fed. "Pada FOMC meeting Juni 2018, The Federal Reserve kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 2% dan merupakan kedua kalinya sepanjang 2018. Kebijakan hawkish secara gradual ini semakin mengguncang kinerja pasar modal yang dari awal tahun membentuk downtrend line," kata dia, Minggu (1/7/2018).

Dia menambahkan, meskipun US Treasury yield berada di level 2% dan Dolar Index sempat melemah akibat perang dagang AS dan China, sentimen ini tidak mampu menghentikan keberlanjutan tren bearish Indeks Bisnis-27 dan IHSG sepanjang Juni 2018.

"Bahkan perhelatan pilkada serentak pada nyatanya tidak membawa pengaruh signifikan terhadap kinerja pasar modal," imbuhnya.

Sektor industri dasar dan kimia menjadi mesin penggerak utama Indeks Bisnis-27. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 244,44% (ytd). Sektor pertambangan juga masih menjadi primadona di mana PT Bukit Asam (Persero) Tbk. tumbuh sebesar61,38% (ytd).

Kedua sektor tersebut selain menjadi penopang utama Indeks Bisnis-27 juga menjadi leading sector untuk kinerja IHSG sepanjang Juni 2018. Selanjutnya, sektor konsumsi juga menjadi pendorong Indeks Bisnis-27, di mana PT Mayora Indah Tbk tumbuh 46,04% (ytd) sebagai konstituen yang mewakili sektor tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper