Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2018, J Resources (PSAB) Produksi Emas 80.000 Ounce

Emiten tambang emas PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) memproduksi sekitar 80.000 ounce hingga pertengahan tahun ini.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tambang emas PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) memproduksi sekitar 80.000 ounce hingga pertengahan tahun ini.

Direktur J Resources Asia Pasifik William Sunarta mengungkapkan, target produksi pada tahun ini mirip dengan akhir tahun lalu yakni sekitar 178.000 ounce. Dia mengharapkan, produksi emas pada semester II akan lebih baik dibandingkan dengan semester I/2018.

“Sekarang kami lagi terkendala cuaca di daerah tambang yang musim hujan. Kalau musim hujan, penambangan akan dihentikan. Namun solusinya adalah melakukan aglomerasi,” ungkapnya, Jumat (29/6/2018).

Aglomerasi adalah melakukan penambangan dengan mencampurkan dengan semen. Untuk tambang yang dimiliki perseroan di Malaysia akan memproduksi sekitar 30.000 ounce pada tahun ini.

Untuk tambang di Doup, katanya, perseroan telah melakukan feasibility study, dan kini tinggal proses perizinan dan amdal. Perseroan pun telah menggandeng kampus ITB dan menggunakan jasa konsultan asing untuk memuluskan realisasi produksi tambang.

Dia mengungkapkan, kini tambang di Doup dan Pani tinggal proses konstruksi. Adapun kapasitas proses batu 4 juta-4,5 juta pertahun di Doup dan tambang di Pani sekitar 2 juta ton per tahun. Kapasitas emas di Doup dan Pani, akan sangat tergantung dengan proses batu dan grade emas perseroan.

Menurutnya, kapasitas produksi awal di Doup bisa mencapai 125.000 ounce per tahun dan Pani sekitar 70.000 per tahun. Dia mengungkapkan, pada tahun lalu perseroan tidak jadi rights issue sehingga solusi yang dilakukan yakni mencari pinjaman dari perbankan. “Saat ini, kami lagi mencari financing untuk tambang di Doup dan Pani, dengan kebutuhan US$300 juta,” ungkapnya.

Dia mengharapkan, konstruksi akan dilakukan pada akhir tahun ini. Kini perseroan telah melakukan pembicaraan dengan beberapa bank untuk kebutuhan konstruksi dua lokasi tambang tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper