Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga Acuan Naik 50 Basis Poin, Rupiah Ditutup Rebound

Rupiah ditutup menguat 64 poin atau 0,44% di Rp14.330 per dolar AS, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,17% atau 24 poin di posisi Rp14.370 per dolar AS.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah ditutup rebound dan mengakhiri pelemahan tiga hari berturut-turut, Jumat (29/6/2018), setelah Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan.

Rupiah ditutup menguat 64 poin atau 0,44% di Rp14.330 per dolar AS, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,17% atau 24 poin di posisi Rp14.370 per dolar AS.

Pada perdagangan Kamis (28/6), mata uang Garuda ditutup merosot 215 poin atau 1,52% di posisi Rp14.394 per dolar AS. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada level Rp14.325 – Rp14.415 per dolar AS.

Rupiah menguat seiring upaya Bank Indonesia yang menaikkan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur hari ini. BI memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Repo Rate sebesar 50 basis poin menjadi 5,25%.

Suku bunga Deposit Facility (DF) juga naik 50 bps menjadi 4,50%, dan suku bunga Lending Facility (LF) sebesar 50 bps menjadi 6%, berlaku efektif sejak 29 Juni 2018.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan keputusan ini merupakan langkah lanjutan otoritas untuk menjaga daya saing pasar keuangan domestik terhadap perkembangan kebijakan moneter sejumlah negara dan ketidakpastian pasar global yang masih tinggi.

Kebijakan itu akan tetap ditopang intervensi ganda di pasar valas, SBN serta strategi di pasar uang rupiah, dan pasar swap antarbank.

"Kebijakan tersebut dimaksudkan untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar," tegas Perry dalam paparan hasil RDG, Jumat (29/6/2018).

Khoon Goh, kepala penelitian Asia di Australia & New Zealand Banking Group Ltd. kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin hari ini menggarisbawahi keseriusan Bank Sentral untuk membendung tekanan depresiasi pada rupiah

“Seharusnya tidak ada ada keraguan di pasar mengenaik keputusan untuk menaikkan suku bunga acuan jika diperlukan untuk mempertahankan rupiah,” ungkap Khoon, seperti dikutip Bloomberg.

“Tapi ada dampak dari pengetatan agresif pada aktivitas ekonomi, di mana BI akan mencoba untuk mengimbangi melalui kebijakan lain seperti pelonggaran loan to value (LTV),” lanjutnya.

Rupiah menguat di saat mayoritas mata uang lainnya di kawasan Asia juga mencatat penguatan, dipimpin oleh won Korea Selatan yang menguat 0,83% dan rupee India yang terapresiasi 0,50%.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia terpantau melemah 0,55% atau 0,521 poin ke level 94,791 pada pukul 16.26 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper