Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Oso Sekuritas: IHSG Tertahan di Zona Negatif

Oso Sekuritas memprediksi IHSG bergerak kembali di zona merah dalam perdagangan hari ini, Kamis (28/06).
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/2/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/2/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com,  JAKARTA -  Oso Sekuritas memprediksi IHSG bergerak kembali di zona merah dalam perdagangan hari ini,  Kamis (28/06).

Tim analis Oso Sekuritas menyebutkan IHSG ditutup melemah sebesar 0, 7% ke level 5. 787. IHSG menguji support terdekat dengan indikator Stochastic masih bergerak di area over sold, MACD masih bergerak negatif dengan volume turun.

"Kami perkirakan IHSG melanjutkan pelemahan dengan pergerakan di kisaran 5.720 - 5.813," demikian tulis risetnya.

Pada perdagangan kemarin (27/06), IHSG ditutup melemah 0,65% ke level 5.787,55. Delapan dari sepuluh indeks sektoral berakhir dalam teritori negatif, dimana sektor Aneka Industri dan Pertambangan memimpin pelemahan masing-masing sebesar 3,10% dan 1,73%.

Adapun saham yang menjadi pemberat indeks diantaranya: ASII, BUMI, INTP, BBNI, ADRO Pelemahan yang terjadi pada indeks dikarenakan para pelaku pasar masih akan melakukan wait and see terhadap hasil keputusan rapat dewan gubernur Bank Indonesia (BI) dalam rapat bulanan yang akan
dilaksanakan pada {28/06).

Pelaku pasar asing membukukan aksi jual bersih (Netsell) Sebesar Rp539,66 miliar. 

Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup kompak di teritori negatif pada perdagangan semalam (27/06). Indeks Dow Jones berakhir melemah sebesar 0.68% ke level 24,117.59, S&P turun sebesar 0.86% ke level 2,699.64 dan Nasdaq kembali tertekan sebesar 1.54% ke level
7,445.08.

Pelemahan pada indeks terjadi pasca adanya pernyataan dari Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Ludlow yang mengeluarkan statement bahwa adanya tindakan terkait Pemerintah AS yang akan membuat Panel untuk membatasi investasi China tidaklah menunjukkan sikap yang tepat

Komentar tersebut kemudian diantisipasi oleh pelaku pasar dengan adanya pengalihan aset beresiko kepada aset lainnya yang lebih aman dari tekanan perang dagang.

Pasar pantau berita berikut ini
Economic & Industry News
Profit Perusahaan Industrial China Per Mei 2018 Menunjukkan Peningkatan Cukup Tajam Sebesar 21,1% Menjadi 607,1 Miliar Yuan Atau US$ 92 Miliar Ditengah Bayang-Bayang Perang Dagang
Harga Komoditas Minyak Mentah Terkoreksi Tipis Pasca
Menyentuh Level Tertingginya
Penerimaan Negara Berpotensi Menurun Dikarenakan Adanya Insentif Pajak

Corporates News
BHIT Berencana Menjual Sembilan Izin Usaha Pengembangan Batubara Miliknya Dengan Target Dana US$ 100 - US$ 200 Juta
BSDE Akan Melakukan Buy Back Saham Dengan Menyiapkan
Dana Sebesar Rp 3,26 Triliun
MIKA Perkirakan Pembangunan Rumah Sakit Di Bintaro Selesai Akhir Tahun 2018
BMTR Anggarkan Belanja Modal Tahun 2018 Sebesar US$ 30
Juta
AGRO Berencana Akuisisi Bank BUKU I Pada Tahun 2019
Hingga September 2018 SDMU Targetkan Memperoleh Kontrak Hingga Rp 420 Miliar
INKP Akan Membangun Pabrik Di Karawang Dengan Kapasitas 750.000 Ton Per Tahun
INKP Berencana Membagikan Dividen Sebesar Rp 300 Per
Saham
PWON Berencana Membangun Proyek Baru Pada Tahun 2019
Dengan Nilai Rp 1,8 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper