Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Valbury Sekuritas: Antisipasi RDG BI, IHSG Tertekan

Valbury Sekuritas Indonesia mememprediksi IHSG akan tertekan sejumlah sentimen negatif hari ini.
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/2/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/2/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com,  JAKARTA -  Valbury Sekuritas Indonesia mememprediksi IHSG akan tertekan sejumlah sentimen negatif hari ini. 

Tim analis Valbury Sekuritas menyebutkan masih minimnya katalis positif ke pasar dan dari sisi lain pasar akan mengantisipasi RDG BI serta ancaman perang dagang AS-Cina plus negara lain, kembali menjadi pemicu tekanan bagi IHSG pada hari ini

Mereka memprediksi IHSG akan bergerak di Support Level 5.764/5.740/5.691 dan Resistance Level : 5.836/5.884/5.908.

Sentimen pasar dari dalam negeri:
Pemerintah pesimis bahwa perekonomian Indonesia kuartal II 2018 tidak sampai tumbuh 5,2%. Seperti yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang menyatakan, ekonomi kuartal II-2018 belum tentu tumbuh sebesar 5,2%. Karena ada beberapa faktor penyebabnya, seperti masa panen produksi pangan yang mundur dari tahun sebelumnya. Padahal sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2018 sekitar 5,2%. Menurutnya hal ini ditandai dengan penerimaan pajak yang tumbuh tinggi.

Kabar lainnya, realisasi belanja pemerintah pusat hingga 31 Mei 2018 sebesar Rp458,01 triliun atau 31,49% dari pagu alokasi APBN 2018. Dari realisasi belanja hingga akhir Mei tersebut untuk belanja K/L mencapai 27,31% atau lebih tinggi 3,15% jika dibandingkan dengan realisasi Belanja K/L pada periode yang sama tahun 2017 sebesar 24,17% dari pagu APBNP 2017.

Dipihak lain, Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 28-29 Juni 2018, diperkirakan dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah. Sebelumnya, BI telah menaikan suku bunga 3 kali dalam 2 bulan terakhir sebagai respon atas the Fed yang telah menaikan suku bunganya. Rupiah masih dibayangi ancaman pelemahan seiring masih adanya kekhawatiran terjadi perang dagang AS-Cina.

Sentimen pasar dari luar negeri :
Trump mengatakan bahwa pemerintah telah menyelesaikan kajian penerapan tarif impor pada mobil dari Uni Eropa yang hasilnya akan segera diberlakukan. Penerapan ini diberlakukan dengan alasan bahwa Uni Eropa telah lama memanfaatkan AS dalam bentuk hambatan dan tarif perdagangan.

Departemen Luar Negeri mengatakan akan mengharuskan perusahaan untuk memotong semua impor minyak dari Iran menjadi nol pada bulan November. Pengumuman itu memicu kekhawatiran tentang kekurangan minyak. Meski, OPEC dan produsen lain termasuk Rusia setuju untuk meningkatkan output untuk mencegah lonjakan harga.

Berikut rekomendasi saham hari ini

TLKM: Trading Buy
• Close 3710, TP 3760
• Boleh buy di level 3670-3710
• Resistance di 3760 & support di 3670
• Waspadai jika tembus di 3670
• Batasi resiko di 3650

ICBP: Trading Buy
• Close 8575, TP 8800
• Boleh buy di level 8475-8575
• Resistance di 8800 & support di 8475
• Waspadai jika tembus di 8475
• Batasi resiko di 8425

BBNI : Trading Buy
• Close 7050, TP 7200
• Boleh buy di level 6950-7050
• Resistance di 7200 & support di 6950
• Waspadai jika tembus di 6950
• Batasi resiko di 6900

KLBF: Trading Buy
• Close 1240, TP 1270
• Boleh buy di level 1225-1240
• Resistance di 1270 & support di 1225
• Waspadai jika tembus di 1225
• Batasi resiko di 1210

RALS: Trading Buy
• Close 1470, TP 1510
• Boleh buy di level 1405-1470
• Resistance di 1510 & support di 1405
• Waspadai jika tembus di 1405
• Batasi resiko di 1390

MEDC: Trading Buy
• Close 1025, TP 1050
• Boleh buy di level 1005-1025
• Resistance di 1050 & support di 1005
• Waspadai jika tembus di 1005
• Batasi resiko di 990

Ket. TP : Target Price

WATCHING ON SCREEN;
INDF, SMBR, NIKL, RALS, MAPI, ERAA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper