Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Berfluktuasi, Indeks Stoxx Ditutup Menguat Tipis

Bursa saham Eropa berakhir menguat tipis pada akhir perdagangan Selasa (26/6/2018) setelah berfluktuasi sepanjang perdagangan.
Bursa Eropa/Reuters
Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa berakhir menguat tipis pada akhir perdagangan Selasa (26/6/2018) setelah berfluktuasi sepanjang perdagangan.

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat hanya 0,02 atau 0,08 poin ke level 377,25 setelah bergerak pada kisaran 376,82-378,78. Adapun indeks DAX Jerman, yang telah menjadi paling sensitif terhadap ketegangan perdagangan, ditutup melemah 0,3%.

Dilansir Reuters, kekhawatiran atas perdagangan telah mencengkeram pasar global selama beberapa pekan terakhir dan menghapus kapitalisasi pasar hingga US$1,5 triliun dari indeks MSCI All-Country World sejak 12 Juni.

Sengketa perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat telah memukul saham Eropa dengan keras, dengan indeks Stoxx 600 turun 3% sejak awal tahun.

Chris Hiorns, manajer dana senior di EdenTree, mengatakan bursa saham Eropa awalnya akan tampil lebih kuat jika kita benar-benar bisa melihat pertumbuhan dan menjadi mandiri, yang merupakan lingkaran pertumbuhan yang baik dan dapat mendorong permintaan yang lebih tinggi.

"Jika kita mencari pemicu (pertumbuhan) maka apa yang kita inginkan adalah Trump menghentikan perang dagangnya dengan China," lanjutnya, seperti dikutip Reuters, Selasa (26/6/018).

Di level saham, berita merger dan akuisisi menjadi penggerak terbesar indeks Stoxx.

Inmarsat turun 12,5%, setelah perusahaan Eutelsat Prancis mengatakan tidak berniat membuat penawaran akuisisi untuk perusahaan satelit asal Inggris tersebut, setelah mengatakan pada Senin bahwa pihaknya mempertimbangkan kemungkinan tawaran. Adapun saham Eutelsat naik 2,8%.

Sementara itu, spekulasi penawaran mendorong saham Ingenico naik hampir 5% setelah Bloomberg melaporkan bahwa perusahaan asal Prancis tersebut menarik minat awal dari beberapa perusahaan ekuitas swasta.

Sementara investor khawatir tentang potensi perang perdagangan yang makin dalam, yang telah bergeser dari sengketa bilateral AS-China menjadi yang melibatkan lebih banyak wilayah, termasuk Eropa, beberapa analis mengatakan dampak ekonomi pada akhirnya akan terbatas.

"Negosiasi dagang juga telah mengalihkan perhatian dari fundamental ekonomi yang layak, terutama di AS, dan pertumbuhan pendapatan perusahaan yang kuat," kata Mark Haefele, kepala investasi global untuk UBS Wealth Management.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper