Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Sesi I, IHSG Terpaku di Zona Merah Pascarilis Data Neraca Perdagangan

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menetap di zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (25/6/2018), pascarilis data neraca perdagangan.

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menetap di zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (25/6/2018), pascarilis data neraca perdagangan.

IHSG turun 0,13% atau 7,28 poin ke level 5.814,53 pada akhir sesi I, setelah sempat rebound saat dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,49% atau 28,50 poin di level 5.850,31.

Pada perdagangan Jumat (22/5), IHSG berakhir turun 0,01% atau 0,52 poin di level 5.821,81.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.802,36 – 5.860,17. Sebanyak 166 saham menguat, 213 saham melemah, dan 208 saham stagnan dari 587 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Empat dari sembilan indeks sektoral IHSG menetap di zona merah dengan tekanan utama sektor finansial (-0,70%) dan tambang (-0,38%), empat sektor menetap di zona hijau, sedangkan sektor pertanian bergerak stagnan.

Badan Pusat Statistik mencatat defisit neraca perdagangan sebesar US$1,52 miliar pada Mei 2018. Pada Mei 2018, realisasi ekspor mencapai US$16,12 miliar. Namun, impornya tercatat lebih tinggi yakni menyentuh US$17,64 miliar.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyatakan defisit tersebut dipicu oleh impor migas yang meningkat lebih tinggi, dipengaruhi oleh harga migas.

"Kami harapkan ke depannya kembali surplus karena akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal dua," ujarnya dalam konferensi pers hari ini, seperti dilansir Bisnis.com.

Berdasarkan tahun kalender, sepanjang Januari-Mei 2018, neraca perdagangan juga mengalami defisit sebesar US$2,83 miliar. Ini terjadi karena defisit migas yang mencapai US$5 miliar terutama hasil minyak dan minyak mentah. Di sisi lain, surplus non migas hanya US$2,19 miliar.

Sementara itu, indeks saham lainnya di Asia Tenggara bergerak variatif siang ini, dengan indeks FTSE Straits Times Singapura (-0,54%), FTSE Malay KLCI (-0,04%), PSEi Filipina (+0,62%), dan SE Thailand (+0,52%).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper