Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa AS Mixed, Pasar Fokus Berita OPEC dan Perang Dagang

Bursa AS cenderung mixed pada penutupan perdagangan Jumat (22/6/2018) seiring dengan lonjakan harga minyak setelah OPEC memutuskan kenaikan produksi minyak yang moderat.
Bursa AS Wall Street/Reuters-Carlo Allegri
Bursa AS Wall Street/Reuters-Carlo Allegri

Bisnis.com, JAKARTA -- Bursa AS cenderung mixed pada penutupan perdagangan Jumat (22/6/2018) seiring dengan lonjakan harga minyak setelah OPEC memutuskan kenaikan produksi minyak yang moderat.

Dilansir dari Reuters, Sabtu (23/6), di Wall Street, Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 119,19 poin atau 0,49% menjadi 24.580,89 pada perdagangan akhir pekan. Indeks menunjukkan rebound setelah turun dalam 8 sesi secara berturut-turut.

Selanjutnya, S&P 500 meningkat 5,12 poin atau 0,19% menjadi 2.754,88. Namun, Nasdaq Composite turun 20,14 poin atau 0,26% menuju 7.692,82.

Ryan Detrick, senior market strategist LPL Financial, menyampaikan pelaku pasar berfokus kepada pasar minyak mentah. Pasalnya, rapat OPEC soal penambahan produksi hanya memutuskan kenaikan yang moderat.

"Minyak adalah berita besar hari ini seiring dengan berita OPEC. Pasar saham memang tidak rebound besar, tetapi ini sedikit memperbaiki kondisi pasar," tuturnya.

Sektor energi mencatatkan kenaikan tertinggi di S&P 500 dengan tumbuh 2,2%, sedangkan sektor teknologi menjadi yang terlemah setelah merosot 0,4%.

Sementara itu, harga minyak WTI naik 5,77% menjadi US$69,32 per barel. Adapun minyak Brent meningkat 3,5% menuju US$75,61 per barel.

Detrick menambahkan dalam sepekan ini investor cenderung mencemaskan perkembangan isu perang dagang AS-China. Hal ini dapat menimbulkan dampak konflik ekonomi yang lebih luas.

Sebagai bukti, Indeks MSCI global naik 0,49% pada perdagangan Jumat (22/6). Namun, dalam sepekan ini indeks turun 1%, sekaligus menjadi pelemahan mingguan terbesar dalam tiga bulan terakhir.

Pada Jumat (22/6), negara-negara OPEC sepakat untuk menaikkan produksi hampir 1 juta barel per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper