Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Batu Bara Lanjut Melemah di Hari Ketiga

Pada perdagangan Kamis, harga batu bara untuk kontrak Januari 2019, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup melemah 2,62% atau 2,40 poin di posisi US$89,20/metrik ton.
Pekerja berjalan di dekat timbunan batu bara, di Berau, Kaltim./REUTERS-Yusuf Ahmad
Pekerja berjalan di dekat timbunan batu bara, di Berau, Kaltim./REUTERS-Yusuf Ahmad

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara melanjutkan pelemahannya di hari perdagangan ketiga berturut-turut, Kamis (21/6/2018),

Pada perdagangan Kamis, harga batu bara untuk kontrak Januari 2019, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup melemah 2,62% atau 2,40 poin di posisi US$89,20/metrik ton.

Pada sesi perdagangan sebelumnya, Rabu (20/6/2018), harga batu bara kontrak Januari 2019 berakhir melemah 1,45% atau 1,35 poin di posisi US$91,60/metrik ton.

Dilansir Bloomberg, harga batu bara melemah menyusul pelemahan harga minyak mentah setelah OPEC dan sekutunya semakin mendekati kesepakatan untuk melakukan pelonggaran pada pembatasan output.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Agustus 2018 ditutup turun 17 sen di level US$65,54 per barel di New York Mercantile Exchange, setelah sempat naik mencapai level US$66,22. Total volume yang diperdagangkan sekitar 23% di atas rata-rata 100 hari.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Agustus merosot US$1,69 dan berakhir di US$73,05 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium US$7,51 terhadap WTI.

Harga minyak WTI mencatat lebih kecil penurunan dibandingkan dengan Brent karena laporan Genscape Inc. yang dikabarkan menunjukkan penyusutan stok minyak mentah sebesar 2,45 juta barel di pusat penyimpanan utama di Cushing, Oklahoma, Jumat hingga Selasa.

Dilansir dari Bloomberg, harga minyak di London turun 2,3% setelah Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih mengatakan bahwa OPEC dan aliansinya perlu melepaskan lebih banyak minyak ke pasar karena meningkatnya permintaan.

“Yang paling penting adalah konsumen,” ujar Al-Falih. “Kami tidak akan membiarkan kekurangan terwujud sampai pada titik bahwa pasar akan diperas dan konsumen akan dirugikan.”

Kenaikan kuota negara-negara yang melayang selama pembicaraan di Wina pada 22 Juni, dapat mencapai 1 juta hingga 1,8 juta barel per hari, menurut seorang delegasi. Tidak jelas berapa banyak yang akan diwujudkan dalam produksi aktual karena tidak semua anggota dapat mencapai kuota mereka.

Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2019 di bursa Rotterdam

Tanggal       

US$/MT

21 Juni

89,20

(-2,62%)

20 Juni

91,60

(-1,45%)

19 Juni

92,95

(-0,38%)

18 Juni

93,30

(+0,54%)

15 Juni

92,80

(-0,70%)

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper