Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA SAHAM 22 JUNI: Berakhir Turun Tipis 0,01% di 5.821,81

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan mengalami rebound pada perdagangan hari terakhir pekan ini, Jumat (22/6/2018), setelah ditutup melemah pada perdagangan kemarin.
Pengunjung mengamati papan elektronik yang menunjukkan pergerakan harga saham, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (3/8)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung mengamati papan elektronik yang menunjukkan pergerakan harga saham, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (3/8)./JIBI-Dwi Prasetya
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA—Menutup perdagangan hari ini, Jumat (22/6/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 0,01% atau 0,52 poin di level 5.821,81.

Sepanjang hari ini IHSG konstan bergerak d zona merah.

Pagi tadi, IHSG dibuka melemah 0,04% atau 2,14 poin di level 5.820,19, dan terus melemah hingga 0,15% atau 8,93 poin ke level 5.813,41 pada pukul 09.30 WIB.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan sesi I hari ini, Jumat (22/6/2018).

IHSG melemah 0,45% atau 25,95 poin ke level 5.796,38 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,04% atau 2,14 poin di level 5.820,19.

Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.787,68 – 5.828,26. Sebanyak 106 saham menguat, 249 saham melemah, dan 232 saham stagnan dari 587 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG menetap di zona merah dengan tekanan terbesar dari sektor infrastruktur yang melemah 1,20%, disusul sektor industri dasar yang turun 1,1 %.

Adapun hanya sektor finansial yang menguat sebesar 0,34% dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan mengalami rebound pada perdagangan hari terakhir pekan ini, Jumat (22/6/2018), setelah ditutup melemah pada perdagangan kemarin.

IHSG berakhir melorot 1,05% atau 61,71 poin di level 5.822,33 pada perdagangan Kamis (21/6/2018), setelah sempat rebound saat dibuka dengan kenaikan 0,1% atau 6,03 poin di level 5.890,06.

Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG bergerak pada level 5.815,45 – 5.922,70. Dari 587 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 141 saham menguat, 255 saham melemah, dan 191 saham stagnan.

Berdasarkan data Bloomberg, tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dipimpin sektor aneka industri (-3,06%) dan properti (-1,85%). Adapun sektor tambang dan perdagangan mampu menetap di zona hijau, masing-masing dengan kenaikan 0,31% dan 0,25%.

PT Indosurya Bersinar Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini bergerak pada kisaran 5.821- 6.002.

William Surya Wijaya, Vice President of Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas mengemukakan bahwa mengakhiri pekan pendek IHSG setelah libur panjang, kondisi pergerakan IHSG masih berada dalam rentang konsolidasi wajar. Di tengah capital outflow yang masih terjadi.

Peluang kembalinya arus dana asing, masih diharapkan untuk mendorong kenaikan IHSG untuk dapat mencapai level tertinggi sepanjang masanya.

“Hari ini IHSG berpotensi menguat,”kata William dalam risetnya yang diterima Bisnis.com, Jumat (22/6/2018).

Ikuti pergerakan bursa saham sepanjang hari ini hanya di Bisnis.com. 

16:05 WIB
Pukul 16.00 WIB: IHSG Berakhir Turun Tipis 0,01% di 5.821,81

Menutup perdagangan hari ini, Jumat (22/6/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 0,01% atau 0,52 poin di level 5.821,81.

15:32 WIB
Pukul 15.28 WIB: Jelang Tutup Dagang, IHSG Turun 0,13% ke 5.814,84

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,13% atau 7,49 poin ke level 5.814,84 menjelang penutupan perdagangan hari ini, Jumat (22/6/2018).

14:04 WIB
Pukul 14.02 WIB: Koreksi Mulai Terkikis di Awal Sesi II, IHSG Turun 0,33% ke 5.803,36

Mengawali sesi II perdagangan hari ini, Jumat (22/6/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,33% atau 18,97 poin ke level 5.803,36.

11:39 WIB
Pukul 11.30 WIB: IHSG Melemah 25,95 Poin ke 5.796,38 di Akhir Sesi I

Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,45% atau 25,95 poin ke level 5.796,38 di akhir perdagangan sesi I.

10:51 WIB
Pk. 10.21 WIB: Jelang Jeda Siang, IHSG Masih Melemah

IHSG melemah 0,07% ke 5.818,24

08:56 WIB
Pukul 8.55 WIB: IHSG Dibuka Melemah 2,14 Poin ke 5.820,19

Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,04% atau 2,14 poin ke level 5.820,19.

08:38 WIB
INDO PREMIER: Target Pelemahan IHSG ke Level 5.760

PT. Indo Premier Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (22/6/2018) di kisaran 5.760–5.860.

Indeks kembali ditutup di bawah MA20 dan membentuk pola long black marubozu, yang merupakan sinyal bearish continuation, stochastic netral dan MACD histogram convergence negatif.

“Target pelemahan indeks pada level 5.760. Kemudian 5.715 dengan resist di level 5.860 dan 5.920,” tulis PT. Indo Premier Securities dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (22/6/2018).

PT. Indo Premier Securities pada perdagangan hari ini merekomendasikan saham sebagai berikut:

ADRO (2.010)

Rekomendasi: Spec Buy

Candle bertahan di atas EMA5,10 dan membentuk pola small bullish. Stochastic golden cross dan MACD histogram divergence positif. Target kenaikan harga pada level 2.050 kemudian 2.080 dengan support di level 1.975, cut loss jika break 1.935.     

ASRI (356)

Rekomendasi: Buy on Weakness

Candle ditutup di atas EMA10 dan membentuk pola doji yang merupakan sinyal indecision, stochstic netral dan MACD histogram convergence positif. Target harga beli pada level 352 dengan resist 360 kemudian 364.

PGAS (2.090)

Rekomendasi: Spec Buy

Candle ditutup di atas MA20 dan membentuk pola white opening marubozu yang merupakan sinyal bullish continuation, stochastic netral sedangkan MACD histogram convergence positif. Target kenaikan harga pada level 2.150 kemudian 2.210 dengan support di 2.030, cut loss jika break 1.980.

 

07:33 WIB
Bursa AS Melemah

Pergerakan tiga indeks saham utama Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street kompak melorot pada akhir perdagangan Kamis (21/6/2018), dengan Dow Jones mencatat penurunan kedelapan berturut-turut.  Menurunnya kinerja bursa terjadi saat industri kembali goyah karena kekhawatiran perang perdagangan.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melorot 0,8% atau 196,1 poin di level 24.461,7, indeks S&P 500 melemah 0,63% atau 17,56 poin di 2.749,76, dan indeks Nasdaq Composite berakhir merosot 0,88% atau 68,56 poin di level 7.712,95.

Dilansir dari Reuters, produsen dan pabrikan besar AS berada di bawah tekanan setelah Daimler asal Jerman memangkas proyeksi laba 2018 dan BMW mengatakan pihaknya sedang melihat “opsi strategis” karena perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Saham Caterpillar turun 2,52% dan Boeing turun 1,5%, dengan industri pada S&P turun 1,19% sekaligus arah untuk penurunan ketujuhnya dalam delapan sesi.

“Ini menyebabkan kurangnya kepercayaan dalam kemampuan pemerintahan (Trump) untuk mendorong agenda ekonomi ke depan,” kata Phil Blancato, CEO Ladenburg Thalmann Asset Management di New York.

“Jika kepercayaan berkurang karena imigrasi dan tarif, kedua hal itu memberikan tekanan pada pasar,” lanjutnya.

Pemerintahan Trump pada hari Rabu (19/6/2018) mengubah kebijakannya yang memisahkan anak-anak imigran dan orangnya yang memasuki negara itu secara ilegal di perbatasan AS-Meksiko.

Turut membebani sentimen adalah saham Amazon yang turun 1,9% setelah putusan pengadilan, yang memungkinkan negara-negara bagian untuk memaksa pengecer online mengumpulkan pajak penjualan, sebelum mampu sedikit mengikis pelemahannya untuk diperdagangkan turun 1,1%.

Adapun saham Wayfair turun 1,6%, Overstock.com melemah 7,2%, Etsy turun 1,4%, dan Ebay turun 3,2%.

Saham Intel juga sangat membebani S&P 500, dengan turun 2,4% setelah Chief Executive Officer Brian Krzanich mengundurkan diri menyusul penyelidikan yang mengungkapkan hubungan masa lalu konsensual dengan seorang karyawan.

Sementara itu, saham Ford turun 1,35%, General Motors turun 1,98%, dan Tesla turun 4,06%. Indeks mobil dan komponen pada S&P 500 merosot 1,79%.

Energi menjadi sektor berkinerja terburuk pada perdagangan Kamis, dengan turun 1,93% karena harga minyak melemah menjelang pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), dimana para produsen diperkirakan akan meningkatkan output.

 

07:32 WIB
Bursa Eropa melemah

Bursa saham Eropa melorot ke zona merah pada akhir perdagangan Kamis (21/6/2018), terguncang oleh sentimen penunjukan pihak eurosceptic pada posisi kunci di parlemen Italia dan setelah produsen mobil Jerman Daimler memperingatkan bahwa tarif yang lebih tinggi akan memukul laba.

Performa sektor otomotif turun 3,5%, penurunan terbesarnya dalam dua tahun, sedangkan indeks saham Stoxx 600 melorot 0,9% akibat berlanjutnya kekhawatiran tentang perselisihan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

“Kebuntuan antara AS dan China tidak lebih dekat untuk diselesaikan dan para pedagang takut Presiden Trump akan memicu gejolak di UE (Uni Eropa) berikutnya,” kata David Madden, seorang analis pasar di CMC Markets, seperti dikutip Reuters.

Pasar ekuitas yang telah relatif tangguh dalam menghadapi meningkatnya kekhawatiran perdagangan turun secara luas pekan ini setelah Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan pada barang-barang Cina senilai US$200 miliar.

Daimler menjadi salah satu perusahaan global terbesar yang memangkas panduannya akibat ketegangan perdagangan, memperingatkan bahwa kinerja laba akan terpukul sebagian oleh tarif China pada impor mobil dari Amerika Serikat.

Saham Daimler pun turun 4,3% ke level terendah dalam hampir dua tahun.

Adapun saham Volkswagen turun 3,1% dan BMW 2,9%. Indeks DAX Jerman, yang mengukur banyak eksportir berat di antara konstituennya, berkinerja buruk di bawah Stoxx 600 dengan kemerosotan 1,4%.

Sementara itu, saham-saham finansial menjadi penekan terbesar di Eropa setelah dua pihak eurosceptics terkemuka dari liga sayap kanan Italia ditunjuk untuk memimpin komite keuangan parlemen.

Indeks FTSE MIB Italia turun 2% dengan indeks perbankan negara itu turun 2,2%, sementara imbal hasil obligasi Italia naik di tengah kekhawatiran tentang pemerintahan populis baru.

Profesor Universitas Alberto Bagnai, yang ditunjuk sebagai ketua Komite Keuangan di Senat, menerbitkan “Il tramonto dell'euro” ("The Sunset of Euro") pada tahun 2012.


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper