Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahkota Group Incar Rp175,92 Miliar dari IPO

Calon emiten perkebunan kelapa sawit PT Mahkota Group Tbk. membidik perolehan dana dari penawaran umum saham perdana atau IPO senilai Rp140,74 miliar--Rp175,92 miliar.
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA--Calon emiten perkebunan kelapa sawit PT Mahkota Group Tbk. membidik perolehan dana dari penawaran umum saham perdana atau IPO senilai Rp140,74 miliar--Rp175,92 miliar.

Usli Sarsi, Direktur Utama Mahkota Group, menyampaikan perusahaan berencana melakukan IPO dengan melepas sebanyak-banyaknya 703,68 juta lembar saham. Volume itu setara dengan 20% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.

Kisaran harga penawaran ialah Rp200--Rp250 per saham. Artinya, Mahkota Group berpotensi meraih dana IPO senilai Rp Rp140,74 miliar--Rp175,92 miliar. "Setelah dikurangi biaya emisi, dana IPO sekitar 60% digunakan untuk pengembangan industri hilir, dan 40% untuk modal kerja entitas anak," paparnya, Jumat (22/6/2018).

Pengembangan industri hilir berupa pembangunan pabrik refinery dan kernel crushing plant di Kabupaten Bengkalis, Riau, melalui cucu usahanya, yakni PT Intan Sejati Andalan.

Menurut Usli, 3 bulan setelah IPO, perusahaan akan mengembangkan pabrik baru itu. Secara keseluruhan, pembangunan pabrik membutuhkan waktu 8 bulan.

Dengan adanya pabrik refinery dan kernel crushing plant, perusahaan dapat menghasilkan produk turunan CPO seperti olein atau minyak makan dan sterin, sebagai bahan baku margarin atau oleochemical. Kapasitas masing-masing pabrik setelah beroperasi ialah 1.500 ton per hari dan 200--400 ton per hari.

"Dengan adanya pengembangan di industri hilir, pendapatan perusahaan dapat meningkat," imbuhnya.

Pada 2017, pendapatan perseroan menurun menjadi Rp1,76 triliun dari sebelumnya Rp1,85 triliun. Laba bersih juga merosot menuju Rp12,39 miliar dari 2016 senilai Rp43,95 miliar. 

Namun demikian, total ekuitas Mahkota Group pada tahun lalu naik menjadi Rp414,51 miliar dari 2016 sebesar Rp335,18 miliar. Liabilitas pun turun menuju Rp550,19 miliar pada 2017 dari sebelumnya Rp639,87 miliar.

Menurut Usli, penurunan pendapatan dalam dua tahun terakhir disebabkan melesunya penjualan. Pasalnya, produksi tandan buah segar atau TBS berkurang akibat kebakaran perkebunan sawit di Riau pada 2015, sehingga mengurangi hasil panen pada 2016 dan 2017.

Selain pengembangan dua pabrik baru, perusahaan juga akan melakukan sejumlah ekspansi pada 2018 seperti penambahan kapasitas tangki timbun sebesar 20.000 ton di PT Dumai Paricipta Abadi, bisnis trading dan logistik kelapa sawit, serta mengakuisisi perkebunan sawit seluas 5.000--20.000 hektare (ha).

Usli menyampaikan, bagi calon investor Mahkota Group, ada sejumlah keunggulan kompetitif perseroan dibandingkan dengan kompetitor sejenis. Keunggulan itu ialah lokasi pabrik yang strategis dengan infrastruktur mumpuni, operasional yang ramah lingkungan, manajamen berpengalaman, struktur permodalan sehat, dan sistem informasi yang handal.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana efek dalam IPO ialah PT Panin Sekuritas Tbk. Masa penawaran umum dilakukan pada 3--9 Juli 2018, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Juli 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rahayuningsih
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper