Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2018, Kimia Farma (KAEF) Optimistis Penjualan Naik Dua Digit

Perseroan farmasi pelat merah, PT Kimia Farma (Persero) Tbk. optimistis mampu membukukan pertumbuhan penjualan dua digit pada semester I/2018.
Konsumen melakukan transaksi di salah satu apotek Kimia Farma. /Bisnis.com
Konsumen melakukan transaksi di salah satu apotek Kimia Farma. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA— Perseroan farmasi pelat merah, PT Kimia Farma (Persero) Tbk. optimistis mampu membukukan pertumbuhan penjualan dua digit pada semester I/2018.

Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno mengatakan manajemen telah memasang target pertumbuhan penjualan untuk semester I/2018. Emiten berkode saham KAEF itu mengincar pertumbuhan dua digit untuk paruh pertama tahun ini.

Ganti menyatakan optimistis terjadi peningkatan penjualan pada periode Ramadan dan Lebaran 2018 dibandingkan dengan tahun lalu. Apalagi, terdapat stimulus tunjangan hari raya yang berpeluang meningkatkan daya beli konsumen.

“Perseroan terus berupaya agar pertumbuhan penjualan dua digit,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (21/6/2018).

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2018, Kimia Farma membukukan pendapatan Rp1,49 triliun. Pencapaian tersebut tumbuh 24,39% secara tahunan Rp1,19 triliun.

Kendati demikian, beban pokok penjualan emiten berkode saham KAEF itu tumbuh lebih kecil dibandingkan dengan pendapatan. Tercatat, beban pokok penjualan naik 15,15% secara tahunan menjadi Rp973,83 miliar pada kuartal I/2018.

Dari situ, KAEF meraup laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Rp37,20 miliar. Jumlah itu naik 27,44% dibandingkan dengan periode sebelumnya Rp29,19 miliar.

Menurut catatan Bisnis.com, Direktur Keuangan Kimia Farma I.G.N Suharta Wijaya mengatakan pertumbuhan kinerja keuangan pada kuartal I/2018 memang di luar prediksi perseroan. Pasalnya, cenderung terjadi perlambatan pada periode tersebut.

Akan tetapi, sambungnya, sejumlah strategi yang dilakukan perseroan diklaim telah membuahkan hasil. Salah satunya dengan meningkatkan produksi di hulu atau pabrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper