Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Proyeksi Kinerja IHSG Pekan Depan

MNC Sekuritas memperkirakan pasar saham pekan depan masih akan dibayangi sejumlah sentimen negatif yang mempertahankan pasar berada dalam tren penurunan seperti yang terjadi pekan ini.

Bisnis.com, JAKARTA—MNC Sekuritas memperkirakan pasar saham pekan depan masih akan dibayangi sejumlah sentimen negatif yang mempertahankan pasar berada dalam tren penurunan seperti yang terjadi pekan ini.

Sepanjang pekan ini, IHSG telah mengalami koreksi sebesar 4,08% menuju level 5821.8 pada penutupan perdagangan Jumat (22/6/2018).

Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas, mengatakan bahwa pasar atau sejumlah emiten mungkin saja mengalami technical rebound pada pekan depan setelah koreksi yang tajam pekan ini, tetapi hal tersebut cenderung hanya bersifat sementara.

Menurutnya, saat ini pasar masih menghadapi banyak tekanan, khususnya dari luar negeri, yang menyulitkan IHSG untuk dapat kembali menunjukkan performa yang kuat.

Edwin mensinyalir ada beragam faktor yang menyebabkan tekanan pasar pekan ini, antara lain kenaikan Fed Fund Rate pada saat libur Lebaran, tertekannya nilai tukar rupiah karena capital outflow, perang dagang, koreksi harga sejumlah komoditas global, serta kemungkinan naiknya suku bunga Bank Indonesia.

“Market belum akan berhenti turun, karena sentimen ini akan ada lanjutan. Bank Indonesia mungkin akan naikkan suku bunga sampai 5,25% hingga 5,5%, padahal dengan suku bunga rendah kemarin pun ekonomi kita jalan di tempat,” katanya, Jumat (22/6/2018).

“Ini akan berdampak pada kinerja emiten tahun ini dan tahun depan, sehingga direspon pasar dengan kejatuhan harga saham saat ini,” lanjutnya.

Edwin memperkirakan, level support dan resistance bagi IHSG pekan depan akan berada di rentang 5.753 hingga 5.875. Menurutnya, meskipun harga saham sudah cukup murah, tetapi hal tersebut belum dapat dijadikan landasan bagi investor untuk kembali masuk ke pasar, menimbang trennya sedang menurun.

“Orang belum akan berani untuk beli besar meskipun harga murah, ada perkiraan market masih akan turun lagi karena masalah ini belum selesai. Para investor kita tahu dengan kebijakan BI yang akan naikkan suku bunga. Akan ada rotasi saham yang dipegang investor,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper