Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham BSDE Masih Menarik Dibeli Hingga Akhir 2018?

Pada penutupan perdagangan pekan lalu, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk. berada pada level Rp1.720 per saham. Kalangan analis memproyeksikan harga saham perusahaan properti itu akan menembus Rp2.300 per saham.
Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) Hermawan Wijaya (kiri), bersama Managing Director Sinarmas Land Donny Rahajoe (kanan) , mendengarkan pembicaraan Corporate Strategic and Services Sinarmas Land Ishak Chandra, selepas Sinarmas Land Outlook di Jakarta, Selasa (13/2)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) Hermawan Wijaya (kiri), bersama Managing Director Sinarmas Land Donny Rahajoe (kanan) , mendengarkan pembicaraan Corporate Strategic and Services Sinarmas Land Ishak Chandra, selepas Sinarmas Land Outlook di Jakarta, Selasa (13/2)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Pada penutupan perdagangan pekan lalu, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk. berada pada level Rp1.720 per saham. Kalangan analis memproyeksikan harga saham perusahaan properti itu akan menembus Rp2.300 per saham.

Kepala Riset OCBC Sekuritas Isfhan Helmy mengungkapkan, pihaknya menurunkan target harga saham menjadi Rp2.300 per saham. Nilai ini pun masih akan menarik bagi investor pasar modal. Dalam riset yang dirilis pada medio Juni 2018, OCBC Sekuritas menilai harga saham BSDE tersebut merefleksikan monetisasi dan realisasi pendapatan lahan yang lebih lambat.

“Pada harga saat ini, BSDE melakukan perdagangan dengan diskon besar ke RNAV dan kami pikir risiko penurunannya cukup memadai,” tulisnya melalui riset, belum lama ini.

Baru-baru ini, Bank Indonesia sedang mempersiapkan untuk melonggarkan pembatasan pada pembiayaan hipotek untuk properti, yang dapat memberikan katalis positif untuk saham BSDE.

Sementara itu, risiko investasi yang dihadapi oleh BSDE ada enam hal. Pertama, pajak properti baru, kontrol harga, pembatasan pembiayaan, atau intervensi pemerintah lainnya. Kedua, penundaan atau pembatalan peluncuran produk karena ketidakpastian kebijakan.

Ketiga, risiko ekspansi, terutama di luar Jabodetabek. Keempat, permintaan properti yang lebih lemah dari yang diharapkan. Kelima, kenaikan suku bunga dan keenam adalah penurunan tajam rupiah, yang menyebabkan kerugian forex.

Dalam pemberitaan sebelumnya, BSDE telah merealisasikan nilai pemasaran atau marketing sales sebesar Rp2,5 triliun sepanjang kuartal pertama 2018, atau melonjak 58% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Perseroan mencatatkan bahwa capaian tersebut sebagian besar yakni 39% masih dikontribusikan oleh penjualan di proyek BSD City, Tangerang.

Terpisah, Victor Stefano, analis DBS Vickers Sekuritas merekomendasikan beli terhadap saham BSDE. Dia pun memproyeksikan harga BSDE bisa lebih Rp2.100 per saham. Target harga yang ditetaplan tersebut telah memperhitungkan pinjaman baru bank dan obligasi dolar.

DBS memproyeksikan pendapatan BSDE pada 2018 dan 2019 masing-masing mencapai Rp8,08 triliun dan Rp8,14 triliun. Sementara itu, laba bersih BSDE pada 2018 dan 2019 diproyeksikan mencapai Rp3,15 triliun dan Rp3,15 triliun.

Adapun EBITDA BSDE diproyeksikan pada 2018 dan 2019 masing-masing mencapai Rp4,42 triliun dan Rp4,4 triliun. Proyeksi price per earning (PE) BSDE pada tahun ini diproyeksikan mencapai 10,4 kali. Untuk earning per share (EPS) emiten properti ini diproyeksikan mencapai Rp164 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper