Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA ASIA: Stimulus Eropa Bayangi Pasar, Indeks MSCI Melemah di Awal Perdagangan

Bursa Asia melemah pada awal perdagangan hari ini, Jumat (8/6/2018). Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang, melemah 0,5% setelah enam sesi berturut-turut menguat hingga menembut ke level tertinggi sejak pertengahan Maret
Bursa Asia MSCI./.Reuters
Bursa Asia MSCI./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA— Bursa Asia melemah pada awal perdagangan hari ini, Jumat (8/6/2018).

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang, melemah 0,5% setelah enam sesi berturut-turut menguat hingga menembut ke level tertinggi sejak pertengahan Maret.

Bursa Asia kembali meninggalkan level tertinggi 2,5 bulannya pada hari ini, setelah pasar dibayangi risiko menjelang berakhir stimulus moneter besar-besaran Eropa. Hal itu juga diperparah oleh ketidakpastian atas hubungan perdagangan menjelang pertemuan penting para pemimpin global di KTT puncak G-7 yang digelar di Kanada, 8-9 Juni2018 waktu setempat.

Bursa saham China melemah. Indeks Shangai-Shenzhen blue-chip, CSI300 turun 0,6%. Hong Kong Hang Seng, HSI turun 0,7% sementara KOSPI Korea Selatan turun 0,4%.

Indeks Nikkei Jepang, N225 dan saham Australia relatif stagnan.

Seperti diketahui, Bank Sentral Eropa menggelar rapatnya pada pekan depan apakah akan mengakhiri pembelian obligasi akhir tahun ini, kata kepala ekonom bank pada Rabu.

"Pasar harus menemukan kembali bagaimana risiko harga di tengah berkurangnya pembelian bank sentral dan penyesuaian itu bisa terbukti sangat sulit," kata Matt King, kepala strategi kredit global Citi seperti dikutip Reuters, Jumat (8/6/2018).

Alasan utama lain adalah mempertimbangkan kebijakan perdagangan Amerika Serikat, setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif impor pada baja dan aluminium minggu lalu.

"Tidak pasti menjelang pertemuan G7 akhir pekan menyebabkan penurunan (investasi) berisiko di seluruh sesi AS," kata Nick Twidale, analis Racketing Securities Australia yang berbasis di Sydney.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper