Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Emiten Listing di BEI, Dua Alami Auto Rejection Atas

Tiga emiten baru resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Jumat (8/6/2018).
Jajaran direksi PT MNC Studios International Tbk., PT Steadfast Marine Tbk., dan PT Sriwahana Adityakarta Tbk. bersama-sama menekan tombol sirene tanda dimulainya perdagangan saham ketiga perusahaan tersebut di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (8/6)./Bisnis-Emanuel Berkah Caesario
Jajaran direksi PT MNC Studios International Tbk., PT Steadfast Marine Tbk., dan PT Sriwahana Adityakarta Tbk. bersama-sama menekan tombol sirene tanda dimulainya perdagangan saham ketiga perusahaan tersebut di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (8/6)./Bisnis-Emanuel Berkah Caesario

Bisnis.com, JAKARTA -- Tiga emiten baru resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Jumat (8/6/2018).

Ketiga emiten tersebut yakni perusahaan industri hiburan PT MNC Studios International Tbk. (MSIN), perusahaan industri pembuatan kapal PT Steadfast Marine Tbk. (KPAL), dan perusahaan industri pembuatan karton PT Sriwahana Adityakarta Tbk. (SWAT).

MSIN tampak menjadi yang paling likuid setelah perdagangan saham ketiganya resmi dibuka. Namun, di antara ketiganya, saham MSIN pun tercatat tumbuh paling rendah pasca dibuka.

Sesaat setelah dibuka, saham MSIN tidak bergerak dari level harga Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp500 dengan frekuensi transaksi 103 kali dan volume 14.467 lot.

Sementara itu, saham SWAT meningkat 70% dari level harga IPO Rp160 menjadi Rp272 dari 12 kali transaksi dengan volume 16.682 lot. Hal ini membuat saham SWAT mengalami auto rejection atas.

Demikian juga dengan saham KPAL, yang langsung melesat 69,57% dari harga perdana Rp115 menjadi Rp195. Padahal, frekuensi transaksinya hanya 3 kali dengan volume 8 lot.

Berdasarkan aturan BEI Nomor Kep-00113/BEI/12-2016 perihal Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas, saham di rentang harga Rp50-Rp200 akan dikenai auto rejection jika turun atau naik sebesar 35% dan lebih.

Untuk saham di kisaran harga Rp200-Rp5.000, batasannya adalah turun atau naik sebesar 25% dan lebih. Terakhir, untuk saham yang harganya di atas Rp5.000, akan mengalami auto rejection jika turun atau naik sebesar 20% dan lebih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper