Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komentar Hawkish ECB Dorong Indeks Stoxx Europe 600 Ditutup Flat

Pergerakan bursa saham Eropa berakhir flat pada perdagangan Rabu (6/6/2018), setelah berfluktuasi saat komentar bernada hawkish oleh European Central Bank (ECB) mengangkat euro dan imbal hasil obligasi.
Bursa Eropa/Reuters
Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham Eropa berakhir flat pada perdagangan Rabu (6/6/2018), setelah berfluktuasi saat komentar bernada hawkish oleh European Central Bank (ECB) mengangkat euro dan imbal hasil obligasi.

Indeks saham acuan kawasan Eropa Stoxx Europe 600 berakhir flat, dengan sejumlah bursa saham di kawasan itu ditutup variatif. Indeks DAX Jerman naik 0,3%, sedangkan indeks CAC 49 Paris turun 0,1% dan indeks FTSE London naik 0,3%.

Dilansir dari Reuters, kepala ekonom ECB mengatakan pertumbuhan yang kuat membuat bank sentral tersebut semakin yakin bahwa inflasi sedang bergerak kembali ke targetnya. Hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa ECB akan menggunakan pertemuan pekan depan untuk mengungkapkan lebih lanjut tentang akhir program pembelian obligasi.

Prospek tersebut mendorong imbal hasil obligasi di zona Eropa lebih tinggi, sekaligus membuat saham yang dipilih untuk dividennya menjadi kurang menarik. Kenaikan euro ke level tertingginya dalam 10 hari juga membebani perusahaan-perusahaan Eropa yang memiliki pendapatan besar dalam dolar AS.

Grup konsumen L'Oreal, Unilever dan Imperial Brands membukukan performa terburuk di antara blue chips, dengan penurunan antara 2% hingga 2,5%.

Di sisi lain, saham perbankan, yang biasanya mendapatkan keuntungan dari suku bunga yang lebih tinggi, naik 0,7% dengan para pemberi pinjaman Italia mengalami pemulihan lebih lanjut dari ketidakstabilan politik di negara itu.

Sementara itu, saham komoditas naik hampir 2% ditopang harga tembaga yang kuat sementara reli baru-baru ini pada saham teknologi berlanjut dengan bertambah 0,2%.

Di antara saham individu, RPC membukukan penurunan terbesar sekitar 12% setelah perusahaan kemasan plastik itu mengatakan ingin menjual aset.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper