Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar Melemah, Perdagangan Emas Terkerek Tipis

Harga Emas terkerek setelah dolar Amerika Serikat mengalami pelemahan di tengah ketegangan perang dagang antara negara itu dengan sekutunya.
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Harga Emas terkerek setelah dolar Amerika Serikat mengalami pelemahan di tengah ketegangan perang dagang antara negara itu dengan sekutunya.

Pada perdagangan Kamis (7/6) harga emas spot tercatat naik 1,34 poin atau 0,10% menjadi US$1.297,74 per troy ounce, selama tahun berjalan harga emas turun 0,39%.

Adapun, harga emas Comex menembus US$1.300, tercatat pada hari yang sama, emas Comex terkerek tipis 0,40 poin atau 0,03% menjadi US$1.301,80 per troy ounce.

Indeks dolar yang menjadi tolok ukur untuk dolar AS di hadapan sekeranjang berisi enam mata uang utama turun 0,16% dan berdiri pada posisi 93,45. Pada hari sebelumnya sempat turun 0,20% ke posisi 93,49.

Dilansi dari Reuters, Kamis (7/6), penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump belum mau mundur dari langkah garis kerasnya terhadap sektor perdagangan. Siap untuk berkonfrontasi dengan sekutu teratasnya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada pada pekan ini.

Uni Eropa juga diperkirakan akan menghantam impor AS dengan tambahan pajak yang akan berlaku pada Juli mendatang. Keputusan tersebut meningkatkan tensi konflik perdagangan setelah AS memberlakukan tarifnya untuk baja dan aluminium pada Uni Eropa.

Berdasarkan data dari Badan Emas Dunia (World Gold Council), arus dana keluar di exchange traded funds (ETF) yang menggunakan emas di Amerika Utara naik pada Mei, karena volatilitas di pasar emas sebelumnya menekan harga emas menjadi semakin rendah.

Adapun, data dari konsultan logam mulia GMFS menunjukkan impor emas India merosot selama 5 bulan berturut-turut pada Mei sebanyak 48 ton setelah reli harga emas lokal mendekati level tertinggi selama 21 bulan sehingga mengurangi pembelian ritel.

“Harga emas kemungkinan tidak akan membuat pergerakan yang besar menjelang suku bunga AS yang diperkirakan akan naik pada pekan depan dan di tengah tensi perdagangan,” uajr Faisyal, analis PT Monex Investindo pada laporan hariannya, dikutip Bisnis, Kamis (7/6/2018).

Ole Hansen, Kepala Analis Komoditas di Saxo Bank di Kopenhagen mengatakan bahwa saat ini investor terlihat cenderung wait and see dan hanya akan bergerak jika harga menembus kisaran akhir-akhir ini.

Dia menambahkan, harga emas akan tetap berada pada kisaran pergerakan rata-rata 200 hari di posisi US$1308 per troy ounce dan US$1286 per troy ounce.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper