Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara mengakhiri reli penguatan dua hari berturut-turut pada perdagangan kemarin, Selasa (5/6/2018) setelah ditutup di zona merah.
Pada perdagangan Selasa, harga batu bara untuk kontrak Januari 2019, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup melemah 1,19% atau 1,1 poin di posisi US$91,35 per metrik ton.
Harga batu bara mengarkhiri reli penguatan setelah pada perdagangan sebelumnya, Senin (4/6/2018), ditutup menguat 1,48% atau 1,35 poin ke posisi US$92,45 per metrik ton.
Berbanding terbalik dengan batu hitam, harga minyak mentah berhasil naik untuk pertama kalinya dalam empat sesi perdagangan, di tengah ekspektasi bahwa laporan pemerintah AS akan menunjukkan penyusutan stok minyak mentah domestik.
Pada akhir perdagangan Selasa, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Juli 2018 ditutup naik 1,2% di level US$65,52 per barel di New York Mercantile Exchange, meski kemudian diperdagangkan di posisi US$65,33 per barel pada pukul 4.43 sore waktu setempat.
Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Agustus ditutup naik 9 sen di US$75,38 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium US$9,92 terhadap WTI untuk Agustus.
Dilansir dari Bloomberg, American Petroleum Institute (API) dikabarkan melaporkan penurunan persediaan minyak mentah AS sebesar 2,03 juta barel pekan lalu.
Angka ini mendekati penurunan sebesar 2,1 juta barel yang terlihat dalam survei Bloomberg menjelang rilis laporan mingguan Energy Information Administration (EIA) pada hari ini, Rabu (6/6/2018), serta akan menandai pekan kedua penurunan selama musim mengemudi pada musim panas.
API juga disebut melaporkan penurunan stok di Cushing, Oklahoma - pusat penyimpanan terbesar di AS - sebesar 1,04 juta barel pekan lalu, sedangkan pasokan bensin naik 3,76 juta barel. Perkiraan terpisah oleh Bloomberg menunjukkan persediaan Cushing turun sekitar 500.000 barel.
“Saya pikir kita akan melihat ekspor yang lebih tinggi. Yang saya perkirakan adalah kita akan melihat hampir 3 juta barel per hari dalam ekspor, dan akan bertahan sampai kita mendapatkan lebih banyak kapasitas dari Corpus Christi,” kata James Williams, presiden perusahaan riset energi WTRG Economics.
“Kecuali kita melihat beberapa perbedaan besar esok hari [Rabu], minyak masih akan diperdagangkan atas ekspektasi pertemuan OPEC, yang naik turun setiap hari,” tambahnya.
Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2019 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
5 Juni | 91,35 (-1,19%) |
4 Juni | 92,45 (+1,48% |
1 Juni | 91,10 (+0,62%) |
31 Mei | 90,55 (-0,80%) |
30 Mei | 91,35 (+0,72%) |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel