Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA ASIA 6 JUNI: Monitor Situasi Politik Italia, Indeks MSCI Menguat Tipis Pagi Ini

Bursa saham Asia menguat tipis di awal perdagangan hari ini, rabu (6/6/2018). Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,1%, sementara indeks Nikkei di bursa Jepang turun 0,1%. Indeks saham di bursa Australia naik 0,3%.
Bursa Asia menguat tipis pagi ini./.Reuters
Bursa Asia menguat tipis pagi ini./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA— Bursa saham Asia menguat tipis di awal perdagangan hari ini, rabu (6/6/2018).

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,1%, sementara indeks Nikkei di bursa Jepang turun 0,1%. Indeks saham di bursa Australia naik 0,3%.

Bursa Asia menguat pagi ini, setelah sektor teknologi mengangkat saham Wall Street.

Indeks Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi untuk hari kedua berturut-turut pada hari Selasa, di tengah prospek yang optimis bagi perekonomian AS.

Namun indeks S&P 500 merosot, setelah sektor keuangan terpukul oleh imbal hasil obligasi AS yang lebih rendah, sehingga dikhawatirkan dapat mengurangi laba bank.

Sementara kekhawatiran tentang utang Italia mendorong investor untuk pindah ke utang pemerintah berisiko rendah di tempat lain. Hal ini mendorong US Treasury turun dari yield tertingginya baru-baru ini.

Yield obligasi AS melemah, karena investor kembali ke obligasi pemerintah safe-haven, setelah Perdana Menteri baru Italia Giuseppe Conte berjanji dengan sejumlah kebijakan ekonominya.

Di sisi lain, kekhawatiran utang menyebabkan imbal hasil obligasi pemerintah Italia naik lagi setelah turun ke posisi terendah satu minggu pada Senin.

"Situasi politik Italia akan tetap tidak pasti, dan mempertimbangkan dampak potensial pada kebijakan Bank Sentral Eropa, volatilitas pasar dapat terus relatif tinggi," kata Yoshinori Shigemi, ahli strategi pasar global JPMorgan Asset Management seperti dikutip Reuters, Rabu (6/6/2018).

Tanggapan pasar terhadap komentar dari perdana menteri Italia yang baru lebih positif, setelah Conte mengatakan pemerintah tidak memiliki rencana untuk meninggalkan zona euro.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper