Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target 2018, Centratama Telekomunikasi (CENT) Bangun 700 Menara

Emiten menara dan infrastruktur telekomunikasi PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. menargetkan pembangunan 700 menara sepanjang tahun ini. Seluruh tower tersebut akan dibangun menyebar di Pulau Jawa dan Pulau Sumatra.
Teknisi melakukan perawatan jaringan di salah satu menara BTS, di Bandung, Jawa Barat./JIBI-Rachman
Teknisi melakukan perawatan jaringan di salah satu menara BTS, di Bandung, Jawa Barat./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten menara dan infrastruktur telekomunikasi PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. menargetkan pembangunan 700 menara sepanjang tahun ini. Seluruh tower tersebut akan dibangun menyebar di Pulau Jawa dan Pulau Sumatra.

Presiden Direktur Centratama Telekomunikasi Indonesia Yan Raymod mengungkapkan per akhir 2017, perseroan memiliki total 1.300 tower sehingga portofolio emiten dengan kode saham CENT tersebut akan memiliki 2.000 menara telekomunikasi.

“Seanjang tahun ini kami menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada kisaran 15%—20%. Selain menargetkan hingga 2.000 tower, perusahaan juga menargetkan hingga 1.500 [tenant coverage] dari saat ini sekitar 1.300 tenant,” ungkap Yan di Jakarta, Selasa (5/6).

Yan menyampaian pada tahun ini perseroan akan fokus melakukan ekspansi organik, namun tidak menutup kemungkinkan adanya aksi akuisisi atau diakuisisi. Sejauh ini, perseroan tengah dalam proses due diligence dengan salah satu perusahaan menara yang memiliki aset di Jawa dan Sumatra.

Untu investasi tersebut, Yan menyampaikan perusahaan akan menginvestasikan belanja modal total sebesar Rp1,2 triliun, meningkat tipis dari tahun lalu yang sebesar Rp1 trilun. Dana tersebut akan diambi dari pinjaman dan kas internal perseroan.

Direktur Centratama Telekomunikasi Indonesia Hartanto Kusmanto mengungkapkan untuk investasi belanja modal sebesar Rp1,2 triliun tersebut, perseroan akan menggunakan pinjaman luar negeri yang telah diperoleh pada akhir tahun lalu.

“Pada 30 Oktober lalu kami mendapat pendanaan dari sindiasi pinjaman luar negeri yaitu sebesar US$195 juta. Yang lead pinjaman sindikasi itu adalah Standard Chartered dan CTBC. Nilai tersebut masih dapat membiayai capital expenditure kami dalam 1—1,5 tahun ke depan,” ungkap Hartanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper