Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Emiten: Saham PTBA Melaju, Ini Saran Analis

Seperti saham emiten tambang batu bara pada umumnya, saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) pun melaju sepanjang tahun berjalan. Bahkan, pergerakan harga sudah menembus harga rata-rata proyeksi di level Rp3.984.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Seperti saham emiten tambang batu bara pada umumnya, saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) pun melaju sepanjang tahun berjalan. Bahkan, pergerakan harga sudah menembus harga rata-rata proyeksi di level Rp3.984.

Berdasarkan data Bloomberg, ada 25 analis yang memantau saham PTBA. Sejumlah 23 analis merekomendasikan beli, 3 analis menyarankan hold, dan 1 lainnya merekomendasikan jual. Rerata target proyeksi harga sahamnya ke-25 analis itu ialah Rp3.984.

Pada penutupan perdagangan Rabu (6/6), saham PTBA turun 90 poin atau 2,25% menjadi Rp3.910. Artinya, pada perdagangan Selasa (5/6), saham anak usaha PT Inalum (Persero) ini mencapai Rp4.000, atau level tertinggi sejak melakukan stock  split 1:5 pada Desember 2017.

Sepanjang tahun berjalan, saham PTBA menguat 58,94%. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp45,05 triliun, dengan hitungan price to earning ratio atau PER 7,76 kali.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menyampaikan, secara makro kinerja emiten batu bara didorong oleh memanasnya harga komoditas batu hitam di pasar global. Hal ini ditandai dengan jumlah permintaan yang terus meningkat.

Terbukti, kinerja keuangan PTBA cukup fantastis. Per Maret 2018, laba bersih perusahaan , tumbuh 66,64% year-on-year (yoy) menjadi senilai Rp1,45 triliun, dan pendapatan naik 26,43% yoy menuju Rp5,75 triliun.

"Ke depannya, kinerja keuangan PTBA juga mengalami tren bertumbuh seiring dengan pertumbuhan kinerja operasional dan harga batu bara," tuturnya saat dihubungi, Rabu (6/6/2018).

Namun demikian, secara teknikal kenaikan harga saham PTBA cenderung terbatas. Nafan memberikan target harga realistis di level Rp4.300.

Oleh karena itu, dia menyarankan bagi investor yang sudah memegang saham PTBA untuk me-maintain investasinya walaupun sudah untung banyak. Adapun, calon investor dapat melakukan buy on weakness jika harga terkoreksi ke level Rp3.780.

"Rekoemendasinya buy on weakness, karena sudah naik tinggi. Walaupun demikian, secara hitungan PER masih sangat menarik," ujarnya.

Analis BCA Sekuritas Prasetya Gunadi menyampaikan, secara umum emiten batu bara mendapatkan sentimen positif dari kejelasan pembatasan harga batu bara domestik US$70 per ton. Hal tersebut membuat sejumlah saham rebound, setelah sebelumnya tertekan akibat peraturan yang masih simpang siur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper