Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Minyak OPEC Stabil Pada Mei, Para Menteri Bahas Langkah Selanjutnya

Tingkat produksi minyak OPEC dilaporkan stabil, bahkan ketika organisasi negara-negara pengekspor minyak bumi ini sibuk membahas peningkatan.
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat produksi minyak OPEC dilaporkan stabil, bahkan ketika organisasi negara-negara pengekspor minyak bumi ini sibuk membahas peningkatan.

OPEC memompa 31,9 juta barel per hari pada Mei, tingkat yang sama dari revisi level untuk April, menurut survei Bloomberg News terhadap analis, perusahaan minyak, dan data pelacakan kapal. Produksi pada April adalah yang terendah dalam setahun.

Sementara itu, OPEC dan aliansinya sedang membahas apakah akan menghidupkan kembali produksi setelah upaya pembatasan suplai yang mereka sepakati pada akhir 2016 berhasil mengatasi kelebihan minyak global serta mendorong harga minyak naik ke level tertinggi tiga tahun.

Arab Saudi dan Rusia, dua produsen terbesar dalam kesepakatan itu, telah mengisyaratkan akan ada lebih banyak minyak mengalir tahun ini untuk menebus potensi penurunan di Iran dan Venezuela.

Namun, baik Arab Saudi dan Rusia harus meyakinkan pihak lain dalam aliansi 24 negara, dimana beberapa di antaranya lebih memilih harga yang lebih tinggi.

Tingkat produksi OPEC yang stabil bulan lalu sepertinya lebih karena keberuntungan, saat peningkatan musiman di Arab Saudi mengimbangi penurunan yang tidak direncanakan di Nigeria.

Produksi minyak Arab Saudi, yang biasanya melonjak di musim panas demi memenuhi permintaan daya untuk pendingin udara, meningkat sekitar 110.000 barel per hari menjadi lebih dari 10 juta barel per hari.

Adapun produksi di Nigeria merosot ke level terendah dalam lebih dari setahun akibat gangguan pada pipa utama. Jumlah suplai turun 190.000 barel per hari menjadi 1,62 juta.

Krisis Venezuela

Penurunan juga berlanjut di Venezuela seiring meningkatnya krisis ekonomi yang membawa dampak pada industri minyak negara tersebut. Venezuela menghasilkan 1,44 juta barel per hari, level terendah dalam beberapa dekade.

Negara Amerika Latin ini telah memainkan peran besar dalam mengikis kelebihan minyak yang ditetapkan oleh OPEC, dan itu adalah bagian dari alasan mengapa OPEC saat ini sedang berunding apakah akan mengendurkan pembatasan pasokannya.

Harga minyak mentah Brent, patokan global, menembus level US$80 per barel bulan lalu. Level ini dinilai mengancam akan merugikan permintaan bahan bakar global.

Hal ini juga telah mengundang kecaman terhadap kebijakan OPEC dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump serta memicu protes mulai dari Brasil hingga Siberia. Arab Saudi mengatakan OPEC fokus untuk menghilangkan kecemasan konsumen.

Pada Sabtu (2/6/2018), para menteri dari beberapa negara penting OPEC yang terlibat dalam kesepakatan pembatasan pasokan bertemu di Kuwait. Mereka menekankan perlunya kondisi pasar yang sehat dan pasokan minyak yang stabil, menurut pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu (3/6/2018).

Sementara itu, seluruh 24 negara dalam aliansi akan berkumpul di Wina akhir bulan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper