Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA AS: Sentimen Perang Dagang Tertutup Data Tenaga Kerja, Nasdaq Cetak Rekor

Pergerakan tiga indeks saham utama Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street berakhir menguat pada perdagangan Senin (4/6/2018), didorong saham teknologi, dengan Nasdaq mencetak rekor level penutupan tertingginya.
Bursa AS Wall menguat./.Reuters-Carlo Allegri
Bursa AS Wall menguat./.Reuters-Carlo Allegri

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan tiga indeks saham utama Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street berakhir menguat pada perdagangan Senin (4/6/2018), didorong saham teknologi, dengan Nasdaq mencetak rekor level penutupan tertingginya.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir menguat 0,72% atau 178,48 poin di level 24.813,69, indeks S&P 500 naik 0,45% atau 12,25 poin di 2.746,87, sedangkan indeks Nasdaq Composite ditutup menguat 0,69% atau 52,13 poin di level 7.606,46.

Dilansir dari Reuters, saham Apple naik ke level tertingginya, ditopang spekulasi investor atas konferensi pengembang tahunannya. Performa Microsoft yang mengesankan juga mendorong indeks teknologi S&P 500 ke rekor level tertinggi.

Sementara itu, laporan data pekerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan untuk bulan Mei yang dirilis pada Jumat (1/6/2018) masih merupakan kunci bagi optimisme investor, dengan para pedagang mengalihkan fokus mereka dari kekhawatiran perang perdagangan baru-baru ini.

“Ada momentum dari laporan pekerjaan hari Jumat yang masuk ke perdagangan Senin dan membantu mendorong saham lebih tinggi,” kata Kristina Hooper, kepala strategi pasar global di Invesco, New York.

Namun, meski terkesan melihat laporan pekerjaan yang begitu kuat, Hooper mengkhawatirkan pengumuman pemerintah AS pekan lalu sehubungan dengan pengenaan tarif baja dan aluminium untuk Eropa, Kanada, dan Meksiko.

“Laporan pekerjaan tampak dekat sementara aksi proteksionis pekan lalu akan berdampak pada masa depan,” katanya. “Investor mungkin terperangah jika ada dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini dari proteksionisme.”

Sektor teknologi pada S&P 500 yang membukukan kenaikan 0,8% menjadi pendorong terbesar terhadap indeks acuan tersebut.

Indeks consumer discretionary mencatat kenaikan persentase terbesar dari 11 sektor S&P, dengan 1,1%. Di sisi lain, sektor energi mencatat penurunan terbesar yakni 0,9% seiring turunnya harga minyak karena kekhawatiran tentang pertumbuhan produksi di AS.

Bersama dengan laporan pekerjaan, Kim Forrest, manajer portofolio senior di Fort Pitt Capital Group di Pittsburgh, juga mengacu pada konferensi pengembang Apple dan kesepakatan senilai US$7,5 miliar oleh Microsoft untuk membeli situs web coding pribadi GitHub Inc. sebagai pendorong utama perdagangan kemarin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper