Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Perusahaan Baru Sri Rejeki Isman (SRIL) Bakal Sumbang Pendapatan 20%

Dua pabrik yang baru diakuisisi akan berkontribusi sebesar 20% terhadap pendapatan perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk. Dua pabrik baru tersebut sama-sama bergerak di sektor pemintalan.
CEO PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Iwan Setiawan Lukminto memberikan sambutan, seusai meraih penghargaan Best CEO 2018 dalam acara Bisnis Indonesia Award 2018 bertema Excellent Growth, di Jakarta, Senin (7/5/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
CEO PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Iwan Setiawan Lukminto memberikan sambutan, seusai meraih penghargaan Best CEO 2018 dalam acara Bisnis Indonesia Award 2018 bertema Excellent Growth, di Jakarta, Senin (7/5/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Dua pabrik yang baru diakuisisi akan berkontribusi sebesar 20% terhadap pendapatan perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk. Dua pabrik baru tersebut sama-sama bergerak di sektor pemintalan.

Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk. Iwan Setiawan Lukminto mengatakan, saat ini kedua pabrik tersebut telah beroperasi dengan kapasitas maksimal. Dengan kata lain, perseroan bisa langsung memaksimalkan operasi di kedua pabrik tersebut.

"Pendapatan kami kalau kami proyeksikan tahun ini US$1 miliar mereka menyumbang sekitar US$200 juta, berarti kontribusinya sebesar 20%," kata Iwan di Jakarta, akhir pekan lalu.

Pada tahun lalu, emiten berkode saham SRIL itu mencatatkan penjualan senilai US$759,34 juta, naik sebesar 11,67% dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai US$679,93 juta. Adapun tahun ini, perseroan menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 35%.

Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun lalu mencapai US$68,03 juta naik sebesar 14,6% dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai US$59,36 juta. Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan laba di kisaran 20%-25%.

"Itu dengan asumsi pendapatan kami naik 35%. Saat ini kami juga melakukan konsolidasi setelah dua akuisisi perusahaan tersebut," ujarnya.

SRIL telah mengakuisisi PT Primayudha Mandirijaya dan PT Bitratex Industries. SRIL bersama anak usahanya yakni PT Sinar Pantja Djaja telah meneken perjanjian jual beli saham bersyarat serta melakukan transaksi tahap pertama pada 7 Februari lalu.

SRIL telah mengambil alih 82% saham di masing0masing perusahaan dari penjual dengan total nilai transaksi mencapai US$69,7 juta. Selanjutnya perseroan akan melakukan pengalihan saham tahap kedua dengan membeli 18% saham di masing-masing perusahaan.

Transaksi dengan nilai total US$15,3 juta ini akan dibayarkan dalam dua kali angsuran. Angsuran pertama senilai US$7,3 juta dibayarkan pada 20 Maret. Adapun sisanya dibayarkan setelah harga pembelian disepakati atau disesuaikan oleh penilai independen untuk menghitung aset bersih.

Sementara itu, belum lama ini SRIL juga menerbitkan medium term notes senilai US$25 juta dengan tenor 3 tahun dan akan berakhir pada 18 Mei 2021.

MTN Sritex Tahap III Tahun 2018 ini memiliki tingkat bunga tetap 5,8% per tahun yang akan dibayarkan setiap enam bulan. Adapun agen pemantau dan penatalaksana MTN ini adalah PT Bank Mega Tbk. dan PT Bahana TWC Investment Management.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper