Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Topix Rebound Ditopang Produsen Elektronik & Kimia

Bursa saham Jepang ditutup menguat pada perdagangan Kamis (31/5/2018), dengan produsen elektronik dan kimia menopang indeks Topix yang rebound dari aksi jual terpanjang sejak 2012.
Bursa Jepang/Ilustrasi
Bursa Jepang/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup menguat pada perdagangan Kamis (31/5/2018), dengan produsen elektronik dan kimia menopang indeks Topix yang rebound dari aksi jual terpanjang sejak 2012.

Indeks Topix ditutup menguat 0,65% atau 11,32 poin ke level 1.747,45, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup naik 0,83% atau 183,3 poin ke level 22.201,82.

Indeks menguat untuk pertama kalinya dalam sembilanhari perdagangan terakhir karena tekanan di pasar ekuitas global mereda setelah lelang obligasi Italia yang sukses. Imbal hasil obligasi pemerintah Italia bertenor 10 tahun turun di saat para politisi melakukan upaya terakhir untuk membentuk pemerintahan koalisi.

Ketidakpastian mengenai apakah Italia akan menggelar referendum seperti Brexit pada Juli membuat bursa saham Jepang merosot untuk hari kedelapan berturut-turut pada perdagangan Rabu.

Meski ditutup menguat, indeks Topix jatuh 1,7% sepanjang bulan Mei di tengah kekhawatiran tentang nasib KTT antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, serta rencana Trump untuk memberlakukan tarif baru pada barang-barang impor.

"Kekhawatiran bahwa situasi politik di Italia akan memburuk telah berkurang," kata Kiyoshi Ishigane, kepala analis di Mitsubishi UFJ Kokusai Asset Management Co di Tokyo, seperti dikutip Bloomberg.

“Tetapi, investor cenderung tetap berhati-hati secara keseluruhan karena ketidakpastian seputar AS dan masalah friksi perdagangan dengan China belum hilang," lanjutnya.

Volume pada Topix mencapai 52% lebih tinggi dari rata-rata perdagangan 30 hari dengan lonjakan aktivitas perdagangan pada penutupan sesi karena adanya perubahan baru pada indeks MSCI.

MSCI baru-baru ini menurunkan ambang saham yang dimiliki oleh perusahaan asuransi yang diperlakukan sebagai saham strategis, atau saham terikat, menjadi 2% dari 5%, yang menurut para analis dapat memicu arus modal keluar dari saham saham tertentu di bursa Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper