Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA EROPA: Indeks Italia Rebound, Stoxx Ditutup Menguat

Rebound bursa saham italia membantu penguatan bursa saham Eropa pada perdagangan Rabu (30/5/2018) setelah pulih dari aksi jual tajam hari sebelumnya, dengan investor berspekulasi terhadap kemungkinan pemilihan baru di Italia pada awal Juli.
Bursa Eropa menguat./.Reuters
Bursa Eropa menguat./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Rebound bursa saham italia membantu penguatan bursa saham Eropa pada perdagangan Rabu (30/5/2018) setelah pulih dari aksi jual tajam hari sebelumnya,  dengan investor berspekulasi terhadap kemungkinan pemilihan baru di Italia pada awal Juli.

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,27% atau 1,02 poin ke level 385,4, sedangkan indeks DAX Jerman menguat 0,9%. Adapun indeks FTSE MIB Italia kembali dari pelemahan hari sebelumnya dengan kenaikan 2,1%, meskipun masih melemah 2,7% sejak awal pekan ini.

Partai-partai besar Italia menyerukan pemilihan baru pada Juli karena upaya-upaya pada menit-menit terakhir untuk membentuk pemerintah menunjukkan sedikit tanda keberhasilan pada hari Rabu.

Kekhawatiran bahwa pemilihan ulang bisa menjadi referendum de facto terhadap euro telah memukul saham Eropa pekan ini, dengan bursa saham Italia menyentuh level terendah sejak Juli 2017 pada hari Selasa.

"Ini menyoroti pasar yang telah berjalan sangat baik baru-baru ini, tetapi pada saat ini saya akan mengatakan aksi jual terlihat lebih rendah dari yang pernah terjadi sebelumnya di saat krisis zona euro," ungkap Laith Khalaf , analis senior di Hargreaves Lansdown, seperti dikutip Reuters.

Perbankan Italia, yang turun 4,7% pada sesi sebelumnya, ditutup menguat 2,7% pada Rabu setelah mencatat penurunan selama lima sesi perdagangan berturut-turut.

Emiten perbankan, Intesa Sanpaolo dan Unicredit memberikan dorongan terkuat ke bursa saham Italia, sementara Mediobanca dan Finecobank memimpin indeks dengan kenaikan masing-masing 7,1% dan 6,4%.

Atif Latif, direktur perdagangan di Guardian Stockbrokers, mengatakan meski belum ada risiko penyebaran ke pasar lain, volatilitas di Italia masih tetap ada karena krisis politik masih belum terselesaikan.

"Risk off masih ada sehingga (kami) akan menggunakan ini sebagai peluang untuk membeli aset berkualitas baik yang ada dalam target kami," Latif menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper