Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia Gelar RDG Ekstra, IHSG Bertahan Pada Level 6.000

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah dan melemah pada awal perdagangan hari ini, Rabu (30/5/2018). Meski melemah, pergerakannya tetap bertahan di level 6.000.
Karyawan beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah dan melemah pada awal perdagangan hari ini, Rabu (30/5/2018). Meski melemah, pergerakannya tetap bertahan di level 6.000.

IHSG dibuka di zona merah dengan turun 0,51% atau 30,89 poin di level 6.037,43 dan melemah 0,83% atau 50,45 poin ke level 6.017,87 pada pukul 09.07 WIB.

Padahal pada perdagangan terakhir sebelum libur Waisak, Senin (28/5), IHSG masih melanjutkan relinya dan berakhir menguat 1,55% atau 92,58 poin di level 6.068,32, kenaikan di hari kelima berturut-turut.

Sebanyak 5 saham bergerak menguat, 20 saham bergerak melemah, dan 559 saham stagnan dari 584 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.

Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona merah dengan tekanan utama sektor aneka industri (-2,02%) dan infrastruktur (-1,55%). Adapun sektor tambang dan perdagangan bergerak di zona hijau masing-masing dengan kenaikan 0,25% dan 0,11%.

Sejalan dengan IHSG, reli Bisnis27 terhenti dan melemah 1,26% atau 6,71 poin ke 525,82 pada pukul 09.08 WIB, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,84% atau 4,47 poin di posisi 528,05.

Pada perdagangan terakhir sebelum libur Waisak, Senin (28/5), indeks Bisnis27 berakhir menguat 2,14% atau 11,14 poin di posisi 532,53.

Indeks saham lainnya di kawasan Asia Tenggara terpantau juga melemah pagi ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (-1,81%), indeks FTSE Malay KLCI (-1,95%), dan indeks PSEi Filipina (-1,10%).

Di kawasan Asia lainnya, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing melemah 1,30% dan 1,42%. Indeks Kospi Korea Selatan melorot 1,66% dan indeks Hang Seng Hong Kong melemah 1,26%.

Dilansir dari Bloomberg, bursa Asia pagi ini melemah mengikuti pelemahan bursa Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Selasa (29/5), akibat terbebani kekhawatiran seputar pergolakan politik di Italia serta berlanjutnya tensi dagang antar AS dan China.

Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 391,64 poin atau 1,58% dan ditutup di level 24,361.45, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 melemah 31,47 poin atau 1,16% ke 2.689,86 dan Nasdaq Composite turun 37,26 poin atau 0,5% ke 7.396,59.

Pemerintahan koalisi yang direncanakan sejak pemilu bulan Maret lalu di Italia dilaporkan gagal terbentuk, sedangkan calon terbaru perdana menteri gagal mendapatkan dukungan dari partai politik besar di negara tersebut.

Krisis politik di Italia, dan ancaman terhadap proyek euro yang diwakilinya, memicu larinya investor ke aset safe haven seperti obligasi pemerintah AS, sekaligus menurunkan imbal hasil obligasi Treasury bertenor 10 tahun dan memicu kerugian bagi bank-bank AS.

Meski ikut memerah pagi ini, IHSG mampu bertahan di kisaran level 6.000 seiring terbukanya kembali peluang penaikan BI 7-Day Reverse Repo Rate (7-DRRR) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) tambahan Bank Indonesia yang digelar hari ini.

Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) ke level 4,75% dalam rapatnya nanti.

Seperti diketahui, BI telah memutuskan menaikkan BI 7-day reverse repo rate (7DRRR) sebesar 25 bps menjadi 4,5% pada pertemuan kebijakan tanggal 17 Mei. Penaikan suku bunga acuan dilakukan untuk merespons kondisi nilai tukar rupiah.

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:

HMSP

-2,34%

TLKM

-2,44%

BMRI

-2,03%

BBNI

-1,75%

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:

UNTR

+0,97%

WIKA

+1,51%

SMGR

+0,29%

SCMA

+0,42%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper