Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RENCANA IPO: Transcoal Pacific Tawarkan Rp110—Rp150 per Saham

Perseroan jasa pelayaran, PT Transcoal Pacific Tbk., akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering dengan harga penawaran awal Rp110-Rp150 per saham.
Kapal berlabuh di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat
Kapal berlabuh di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Perseroan jasa pelayaran, PT Transcoal Pacific Tbk., akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering dengan harga penawaran awal Rp110-Rp150 per saham.

Direktur Utama Transcoal Pacific Richard Talumewo menjelaskan bahwa perseroan berencana melepas 1.500.000.000 saham baru atau setara dengan 27,27% dari jumlah modal disetor setelah penawaran umum. Harga initial public offering yang ditawarkan berada di kisaran Rp110 hingga Rp150.

Dalam aksi korporasi tersebut, Richard mengatakan mengincar dana sekitar Rp110 miliar hingga Rp150 miliar. Rencananya, dana itu akan digunakan perseroan sebagai modal kerja.

Saat ini, sambungnya, perseroan banyak menggunakan kapal sewaan yang menggerus modal kerja. Komposisi armada pengangkutan saat ini didominasi kapal milik pihak ketiga sebanyak 69%.

“Oleh karena itu kami perlu dana dari IPO untuk peningkatan modal kerja sejalan dengan peningkatan volume pengangkutan,” ujarnya di Jakarta, Rabu (30/5).

Richard menjelaskan bahwa saat ini perseroan memiliki tiga lini bisnis utama yakni pengangkutan batu bara, pengangkutan batu bara jarak jauh, serta pengankutan minyak solar industri atau crude palm oil menggunakan oil barge. Adapun, armada kapal yang dimiliki yakni 13 kapal tunda, 13 tongkang, serta 1 floating terminal station.

Pihaknya mengklaim potensi bisnis jasa transportasi dan logistik laut terbuka lebar. Apalagi, cadangan batu bara serta komoditas lain masih melimpah sehingga memberikan peluang bagi bisnis pengangkutan.

Dia menyebut Pemerintah juga telah memberikan kemudahan dan kesempatan bagi usaha angkutan laut lewat Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 82 Tahun 2017. Beleid tersebut mewajibkan penggunaan kapal nasional untuk pengangkutan ekspor batu bara.

Sementara itu, Direktur Keuangan Transcoal Pacific Amril mengatakan akan menggunakan buku kinerja keuangan per 31 Desember 2017 untuk rencana IPO. Pihaknya mengklaim perseroan berhasil membukukan kinerja keuangan positif pada periode tersebut.

Secara detail, Amril menyebut perseroan mengantongi pendapatan Rp650,38 miliar pada 2017. Pencapaian tersebut naik 15% dari periode sebelumnya Rp565,13 miliar.

Setelah IPO, dia mengatakan perseroan akan membagikan dividen dengan besaran 20% dari laba bersih apabila jumlah yang dikantongi mencapai Rp100 miliar. Sementara itu, Transcoal Pacific berkomitmen membagikan dividen dengan rasio 25% apabila keuntungan di atas Rp100 miliar.

“Pembagian dividen akan dilakukan mulai 2019 berdasarkan kinerja keuangan 2017 dengan memerhatikan keputusan rapat umum pemegang saham,”
jelasnya.

Dalam aksi korporasi tersebut, Transcoal Pacific menunjuk PT Investindo Nusantara Sekuritas dan PT Jasa Utama Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Diperkirakan, perseroan akan melakukan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia pada 2 Juli 2018.

Direktur Investment Banking Investindo Nusantara Sekuritas Anshy Sutisna menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pre marketing untuk IPO Transcoal Pacific. Pihaknya mengklaim langkah tersebut mendapat respons positif dari calon investor.

“Kita sudah lakukan pre marketing dan kepada beberapa yang berminat sudah dialokasikan,” jelasnya.

Anshy menyebut harga penawaran perdana saham Transcoal Pacific memiliki price earning ratio di level 5,5 kali sampai dengan 7,7 kali. Artinya, valuasi saham perseroan masih berada di kisaran PER industri saat ini yang berada di kisaran 5 kali hingga 8 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper