Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Private Placement Bumi Teknokultura Unggul (BTEK) untuk Modal Kerja

Manajemen PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. (BTEK) menjelaskan rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement digunakan untuk modal kerja.
Karyawan beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. (BTEK) menjelaskan rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement digunakan untuk modal kerja.

Direktur Utama Bumi Teknokultura Unggul Anne Patricia Sutanto menyampaikan, penggunaan dana hasil PMTHMETD selurunya digunakan untuk modal kerja perseroan maupun anak usaha.

"Selain itu, salah satu manfaat penerbitan saham baru adalah memperbaiki rasio utang terhadap ekuitas," paparnya melalui keterbukaan informasi, Rabu (30/5/2018).

Perseroan akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 4.627.745.000 lembar, atau 10% dari total modal ditempatkan dan disetor.

Saham baru akan ditawarkan kepada Golden Harvest Cocoa Ltd. (GHCL) dan investor strategis kurang dari 50 pihak. GHCL saat ini memegang 53,40% saham perseroan.

Dalam keterbukaan informasi sebelumnya, BTEK akan menerbitkan saham baru dengan harga sekurang-kurangnya Rp135,20. Artinya, perseroan berpotensi meraup dana dari private placement senilai Rp625,57 miliar.

Terkait penjualan saham BTEK oleh GHCL, menurut Anne, hal itu dilakukan untuk keperluan keuangan GHCL. GHCL sendiri masih meyakini prospek industri perseroan dan mendukung pertumbuhan BTEK.

Pada 15 Mei 2018, GHCL melepas 1 miliar kepemilikannya di BTEK. Jumlah saham yang dipegangnya menurun menjadi 21,21 miliar lembar dari sebelumnya 22,21 miliar lembar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper