Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SENTIMEN IHSG: BI Gelar RDG Tambahan, Indeks Reli

Agenda Rapat Dewan Gubernur (RDG) tambahan Bank Indonesia mendorong penguatan sektor finansial sekaligus berlanjutnya reli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (28/5/2018).
Perry Warjiyo (kiri) berjabat tangan dengan Agus Martowardojo./.Bisnis-Nurul Hidayat
Perry Warjiyo (kiri) berjabat tangan dengan Agus Martowardojo./.Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Agenda Rapat Dewan Gubernur (RDG) tambahan Bank Indonesia mendorong penguatan sektor finansial sekaligus berlanjutnya reli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (28/5/2018).

Pergerakan IHSG terpantau lanjut menanjak 1,31% atau 78,14 poin ke level 6.053,89 pada pukul 10.37 WIB, didorong sektor finansial (+2,23%) yang memimpin kenaikan seluruh sembilan sektor.

Seperti dilansir dari laman resmi Bank Indonesia (BI), BI memutuskan untuk mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan tambahan pada Rabu, 30 Mei 2018.

RDG Bulanan tambahan ini akan membahas kondisi ekonomi dan moneter terkini serta prospek ke depan. Sementara itu, RDG Bulanan regular akan tetap digelar sesuai jadwal.

Sejumlah analis telah memprediksikan reaksi positif IHSG pada perdagangan hari ini dari agenda RDG tambahan itu. Menurut Analis Riset PT Narada Asset Management Kiswoyo Adi Joe, penguatan IHSG ditopang agenda RDG BI yang akan digelar Rabu pekan ini tersebut. "Repo di 30 Mei," kata Kiswoyo kepada Bisnis.com, Senin (28/5/2018).

Rencana ini sendiri telah diisyaratkan oleh Gubernur baru BI Perry Warjiyo. Dilansir dari Bloomberg, sehari setelah dilantik (Jumat, 25/5), Perry mengatakan Dewan Gubernur memiliki ruang lingkup untuk menggelar rapat kebijakan tak terjadwal sebelum rapat reguler berikutnya pada 27-28 Juni.

Hal ini dilakukan jika perkembangan baru memerlukan respons yang lebih cepat terhadap ketidakstabilan pasar saat ini.

Bank Indonesia, ungkapnya, akan terus bekerja sama dengan pemerintah untuk membendung aksi jual, yang telah menunjukkan sedikit tanda-tanda mereda, bahkan setelah BI pekan lalu menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2014.

“Investor antusias dengan arah kebijakan Gubernur baru BI,” ujar Taye Shim, kepala riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia, seperti dikutip dari Bloomberg.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper